Medcom • 6 August 2025 10:40
Pemerintah melarang anak-anak untuk bermain game Roblox karena menampilkan banyak adegan kekerasan. Hal ini diungkap oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.
“Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek, jangan nonton yang tidak berguna ya. Nah yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main yang itu ya karena itu tidak baik ya,” kata Mendikdasmen Mu'ti saat membuka Kick-off Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah dikutip dari laman Antara, Senin, 4 Agustus 2025.
Ia menilai tingkat intelektualitas murid jenjang pendidikan SD belum sepenuhnya mampu membedakan mana adegan nyata dan rekayasa. Sementara itu, anak-anak pada usia SD merupakan peniru ulung.
Mereka tanpa ragu menirukan berbagai tindakan yang dilihat saat memainkan gim daring atau menonton konten digital. Mu'ti menekankan untuk menghindari hal itu, anak-anak harus memiliki panduan serta literasi digital sedini mungkin sehingga meminimalisir akses terhadap informasi atau permainan yang mengandung kekerasan.
“Misalnya mohon maaf ya, kalau di game itu dibanting, itu kan tidak apa-apa orang dibanting di game. Kalau dia main dengan temennya, kemudian temennya dibanting, kan jadi masalah,” ujar dia.
Baca juga: Soal Larangan Roblox, Istana: Lindungi Anak dari Dampak Negatif |