Khawatir Inflasi Naik, The Fed Tak Buru-Buru Ubah Suku Bunga Acuan

11 February 2025 16:13

Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) kini bersikap tidak terburu-buru mengubah suku bunga acuan, karena khawatir kembali naiknya laju inflasi. Menurut laporan University of Michigan, proyeksi inflasi naik menjadi 4,3 persen dari 3,3 persen sebelumnya.

Tarif 25 persen atas produk impor dari Kanada dan Meksiko akhirnya ditunda selama 30 hari, setelah pemerintah kedua negara meningkatkan pengamanan perbatasan masing-masing dengan Amerika Serikat. Namun, pemilik UMKM tetap cemas.

"Bila harga naik, pemilik usaha terpukul. Karena kami harus bayar lebih mahal dan harga jual meningkat. Tidak ada yang suka. Tentu saja kami cemas." kata Pemilik Nourish+bloom Market, Jilea Hemmings.
 

Baca juga: Selasa Pagi, Rupiah Tergelincir ke Level Rp16.375/USD


Setelah lama relatif terkenali sepanjang 2024, laju inflasi kembali membuat cemas pemilik usaha, pembuat kebijakan hingga bursa saham. Bahkan, ketika data ketenagakerjaan terbaru menunjukan pasar tenaga kerja relatif resilien dengan penambahan 143 ribu lapangan kerja baru. 

Bank sentral AS memiliki mandat ganda, yaitu stabilitas harga alias mengendalikan laju inflasi dan juga memastikan penciptaan lapangan kerja maksimal. Jika perhatian The Fed sebelumnya tertuju pada pasar lapangan kerja yang dikhawatirkan melemah, maka perhatiannya kini memasuki 2025, justru pada inflasi yang dikhawatirkan kembali meningkat. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)