29 January 2025 12:21
Ada dua hal yang tidak masuk akal dalam kasus penembakan aparat Malaysia terhadap warga negara Indonesia (WNI) di perairan Tanjung Rhu. Salah satunya, WNI disebut menabrak kapal patroli Malaysia hingga empat kali. Hal ini diungkapkan Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanudin.
"Pertama dikatakan bahwa WNI itu menabrakan selama empat kali menjadi janggal. Apa mungkin biasanya WNI yang masuk secara ilegal ke Malaysia ketika dikejar oleh aparat keamanan setempat mereka akan lari secepat-cepatnya untuk menghindar dan keterangan yang diberikan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menyatakan justru kapal yang dipakai oleh warga negara Indonesia itu melakukan penabrakan," jelas TB Hasanudin dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Rabu, 29 Januari 2025.
"Ini satu kejanggalan yang perlu nanti dilakukan investigasi. Kejanggalan yang kedua alasan penembakan itu dilakukan karena ketika WNI itu kepergok dia menggunakan senjata tajam parang. Itu janggal padahal mereka ada di kapal. Kalau bela diri berarti bisa jadi aparat itu masuk ke kapal WNI atau mungkin WNI yang naik ke kapal mereka. Sementara jenazah dan mereka korban penembakan diketemukan jauh di pantai," tambahnya.
Baca: Istri TKI Korban Penembakan Aparat Maritim Malaysia Minta Jenazah Suami Segera Dipulangkan |