Istri TKI Korban Penembakan Aparat Maritim Malaysia Minta Jenazah Suami Segera Dipulangkan

Nurhaida istri PMI korban penembakan aparat maritim Malaysia. Metro TV

Istri TKI Korban Penembakan Aparat Maritim Malaysia Minta Jenazah Suami Segera Dipulangkan

Despandri • 28 January 2025 23:18

Riau: Lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan Petugas Agensi Penguat Kuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat, 24 Januari 2025 sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam insiden ini, satu korban tewas dan empat lainnya terluka dan sedang menjalani perawatan medis.

Salah satu korban tewas Basri, 54, seorang warga Dusun Janji Raja, Desa Bangun Purba Timur Jaya, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Meski ber-KTP Rokan Hulu, Basri tidak menetap di sana. Ia tinggal dan bekerja di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, sementara istrinya, Nurhaida, berada di Rokan Hulu karena sedang sakit.

Menurut keterangan Nurhaida, ia terakhir kali bertemu dengan suaminya dua pekan sebelum Tahun Baru. Nurhaida mengaku tidak mengetahui sang suami bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Malaysia.
 

Baca: Penembakan WNI di Malaysia Dinilai Termasuk Pelanggaran HAM

"Saya hanya tahu abang itu jual kacang rebus atau kerja serabutan, tidak tahu kalau dia ABK," ungkap Nurhaida.

Komunikasi terakhir dengan suaminya terjadi pada malam Kamis pekan lalu, saat Basri mengabarkan tengah berada di Dumai. Setelah itu, tidak ada lagi kabar dari suaminya hingga diberitakan tewas dalam insiden penembakan.

Nurhaida ikhlas menerima musibah tersebut dan berharap jenazah suaminya dapat segera dipulangkan ke Tanah Air. Nurhaida juga berencana untuk pulang ke Pulau Rupat pada Kamis mendatang karena mendengar bahwa jenazah suaminya akan dipulangkan pada Jumat.

"Ikhlas tak ikhlas, itu takdir, kami hanya minta jenazah segera dipulangkan," ujarnya dengan suara lirih.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)