9 April 2023 21:04
Istilah "Tim Jokowi" dibentuk setelah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut lima partai politik pendukung pemerintah Presiden Joko Widodo memiliki kesamaan visi dan satu frekuensi.
Lima parpol pendukung pemerintahan Jokowi semakin solid usai bertemu di markas PAN akhir pekan lalu. Bahkan, mereka menguatkan wacana membentuk koalisi besar Pemilu 2024. Namun, Jokowi tak mau ikut campur dengan pembentukan koalisi tersebut.
"Pilpres itu urusan partai atau gabungan partai. Jangan presiden diikut-ikutkan, tetapi ketua partai dikit-dikit mengatakan sudah direstui presiden, ini apa hubungannya?," ujar Jokowi.
Meski pernyataannya terkesan tak acuh, tapi ada peran besar yang dimainkan Jokowi dalam hal ini, yakni menjembatani PKB dan Gerindra yang berhasrat membentuk koalisi.
Meski mengaku hanya menjadi pendengar, Jokowi mendorong lima parpol pendukungnya mencapai kesepakatan untuk membentuk koalisi besar.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, frasa "Tim Jokowi" menunjukkan pengaruh Jokowi sebagai king maker. Artinya, sebagai penegasan bahwa koalisi besar adalah milik Jokowi dan para pesertanya adalah parpol yang patuh pada Jokowi.
Koalisi besar tentu akan menghasilkan modal elektoral yang juga besar. Jika hasil pemilu lima parpol digabung, akan terkumpul hampir separuh perolehan suara nasional dibandingkan dengan kekuatan elektoral koalisi perubahan yang hanya 25%.
Namun, koalisi besar juga menyimpan tantangan besar, yaitu untuk bersepakat menentukan siapa capres dan cawapres yang akan diusung.