Begini Asal-Usul Nama Indonesia

Jakarta: Tak banyak yang tahu, ternyata nama “Indonesia” yang kini melekat sebagai identitas bangsa besar ini tidak berasal dari tanah Nusantara sendiri. Nama ini lahir dari perdebatan ilmiah di kalangan akademisi Eropa pada abad ke-19, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pada masa penjajahan, wilayah kepulauan ini dikenal dengan sebutan Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indie. Namun, istilah tersebut dianggap terlalu kolonial dan tidak menggambarkan jati diri penduduk aslinya. 

Sekitar tahun 1850, dua akademisi Inggris, James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl, berusaha menciptakan istilah baru untuk menyebut kawasan kepulauan Asia Tenggara. Earl mengusulkan dua nama, yakni Indunesia dan Malayunesia, sementara Logan memilih untuk menggunakan Indunesia dan kemudian mengganti huruf “u” menjadi “o” agar terdengar lebih universal. Dari situlah muncul kata “Indonesia”.
 

Istilah “Indonesia” semakin dikenal di dunia akademik setelah seorang etnolog Jerman, Adolf Bastian, menggunakannya dalam karya ilmiahnya yang membahas tentang kepulauan Melayu. Namun, istilah ini baru benar-benar memiliki makna kebangsaan ketika para tokoh pergerakan nasional Indonesia mulai menggunakannya sebagai simbol perjuangan.

Pada awal abad ke-20, tokoh seperti Ki Hadjar Dewantara dan organisasi Perhimpunan Indonesia di Belanda mulai memperkenalkan istilah “Indonesia” untuk menggantikan “Hindia Belanda”. Pemakaian kata ini bukan hanya sekadar linguistik, tetapi juga pernyataan politik: Indonesia adalah bangsa yang merdeka dan memiliki identitas sendiri.

Puncak pengukuhan istilah ini terjadi pada 28 Oktober 1928, ketika para pemuda dari berbagai daerah mengikrarkan Sumpah Pemuda. Untuk pertama kalinya, kata “Indonesia” disebut dalam konteks nasionalisme yang kuat: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Momen ini menandai peralihan istilah “Indonesia” dari sekadar sebutan geografis menjadi simbol persatuan dan kebanggaan nasional.

Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia resmi menjadi nama negara yang berdiri sendiri, bebas dari dominasi kolonial, dan diakui oleh dunia. Kini, nama itu tidak hanya menjadi simbol identitas, tetapi juga representasi perjuangan, semangat persatuan, dan cita-cita untuk menjadi bangsa yang berdaulat.

Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.