Miris, SDN 27 Kauman Solo Hanya Dapat 1 Siswa Baru

Salah satu sekolah negeri di Kota Surakarta, Jawa Tengah hanya mendapat satu orang murid baru, padahal bangunan sekolah ini berada di tengah kota, dan dekat dengan pusat perbelanjaan yang terkenal. 

Lagi-lagi terjadi dan menjadi cerita miris di tahun ajaran baru. Salah satu sekolah negeri di Kota Surakarta, Jawa Tengah, hanya memperoleh satu orang murid baru dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Inilah SDN 27 Kauman di Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasarkliwon. 

Lokasinya sangat strategis karena berada di lingkungan Keraton Surakarta, dan dekat dengan Pasar Klewer. Namun, tahun ini hanya Abrizam Wahyu Irtaza yang menjadi murid baru di kelas satu. Sekolah tetap melayani proses belajar mengajar seperti di kelas-kelas biasanya. 

Abrizam nampak tetap belajar dengan penuh semangat, meskipun satu kelas hanya jadi miliknya sendiri. Tak terlihat wajah canggung atau merasa hal aneh bagi Abrizam. 
 

Baca juga: SPMB 2025 Tuai Protes Orang Tua Murid di Berbagai Daerah

Persoalan ini bukanlah yang pertama di kota asal Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Surakarta, Dian Rineta mengatakan butuh langkah taktis agar sekolah dasar negeri dapat menarik minat murid baru. 

"Kami melihat dalam seiringnya waktu lebih mengutamakan menyekolahkan anaknya di jenjang yang rendah seperti PAUD dan SD itu ke sekolah-sekolah berbasis keagamaan. Nanti mulai SMP mulai bergeser ke negeri, SMA lebih lagi, negeri pasti dikejar karena targetnya adalah universitas negeri." kata Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Surakarta, Dian Rineta, dikutip dari tayangan Selamat pagi Indonesia Metro TV, Rabu, 16 Juli 2025.

Berkurangnya jumlah peserta didik baru pada sejumlah sekolah di berbagai daerah disebabkan sistem zonasi. Sistem zonasi merupakan sistem penerimaan peserta didik baru yang mengutamakan kedekatan jarak antara tempat tinggal siswa dengan sekolah.