20 August 2025 17:13
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana menambah utang baru senilai Rp781,87 triliun pada 2026. Pemerintah menegaskan pengelolaan utang akan dilakukan secara hati-hati dengan tetap mengedepankan pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan.
Dalam RAPBN Tahun Anggaran 2026, pembiayaan utang direncanakan sebesar Rp781,868 miliar akan dipenuhi melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan penarikan pinjaman.
Pembiayaan utang yang berasal dari SBN akan dipenuhi melalui penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara sebesar Rp749,2 triliun. Sementara itu, pinjaman Pemerintah terdiri dari Pinjaman Dalam Negeri dan Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp32,7 triliun.
"Instrumen pinjaman akan lebih banyak dimanfaatkan untuk mendorong kegiatan/proyek prioritas pemerintah," tulis Dokumen Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026 dikutip Selasa, 19 Agustus 2025.
Baca: Gaji Anggota DPR Rp70 Juta per Bulan, Tunjangan Perumahan Rp50 Juta |