Ribuan Kepala Desa di Jateng Ikuti Sekolah Anti Korupsi

30 April 2025 21:02

Semarang: Sebanyak 7.810 kepala desa se-Jawa Tengah (Jateng) mengikuti program Sekolah Anti Korupsi yang digelar di GOR Jatidiri, Kota Semarang. Program bertajuk Ngopeni Ngelakoni: Desa Tanpa Korupsi ini merupakan inisiatif Gubernur Jateng Ahmad Luthfi sebagai bentuk pencegahan dini terhadap tindak pidana korupsi di tingkat desa.

Program ini menggandeng sejumlah lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, Polda Jateng, serta Ombudsman. Para kepala desa diwajibkan mengikuti pelatihan ini guna memahami regulasi yang berlaku dan menjalankan program desa sesuai hukum yang berlaku.
 

BACA : KPK Tetapkan 3 Tersangka Atas Kasus Korupsi di Mempawah

"Upaya ini kita lakukan sebagai langkah penjagaan agar pembangunan di desa tepat sasaran dan masyarakat betul-betul sejahtera. Kita sudah memiliki 30 desa anti korupsi, dan mengajukan 297 desa lagi untuk menyusul,” ujar Ahmad Luthfi seperti dikutip dari Newsline Metro TV, Rabu, 30 April 2025.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyebut angka kasus korupsi di Jateng masih cukup tinggi. Ia berharap sekolah ini mampu menumbuhkan kesadaran para kepala desa untuk menjauhi praktik koruptif.

“Semua tahu bahwa korupsi dilarang. Tapi yang lebih penting adalah membangun kesadaran untuk tidak melakukannya,” kata Fitroh.

Dengan pelatihan ini, pemerintah berharap kepala desa mampu menjadi pelayan masyarakat yang bersih, empatik, dan berintegritas tinggi.

(Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)