Inflasi September 2025 Sebesar 0,21%

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat Inflasi di bulan September 2025 sebesar 0,21 persen secara bulanan (month to month). Sementara setiap tahunnya terjadi inflasi 2,65 persen (year on year). Adapun inflasi tahun kalender (year to date) mencapai 1,82 persen. 

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan, inflasi September 2025 didorong oleh inflasi komponen inti yang mengalami inflasi 0,18 persen, dengan andil 0,11 persen terhadap laju inflasi.

Lebih lanjut, Habibullah juga menjelaskan bahwa komoditas utama penyumbang inflasi inti adalah emas perhiasan dan biaya kuliah. Selain itu juga dipicu harga pangan seperti daging ayam dan cabai merah.

 
Sementara itu, pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2 Oktober 2025, menunjukkan performa positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau dibuka menguat berada di zona hijau dengan dibuka di level 8.070.

Analisis Pasar Modal Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji memperkirakan IHSG akan limited upside (potensi pergerakan performa terbatas). Diperkirakan berada pada titik support sekitar 7.935 sampai 80.021. Lalu diperkirakan sampai ke titik resistensi pada level 8.152-8.204.

Dari data inflasi yang ditunjukan oleh data BPS ini menunjukan bahwa inflasi masih terkendali. Selain itu, stimulus yang disiapkan pemerintah pada kuartal IV-2025 diharapkan dapat menjadi pemicu bangkitnya perekonomian nasional.
 

(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)