Begini Cara Menyelamatkan Diri Saat Longsor di Musim Hujan

Zein Zahiratul Fauziyyah • 14 November 2025 13:37

Jakarta: Musim hujan panjang yang melanda Indonesia tahun ini membuat risiko tanah longsor meningkat tajam di sejumlah daerah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa puncak musim hujan berlangsung lebih lama dari periode biasanya, yaitu sejak November 2025 hingga Februari 2026. Kondisi ini memicu potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang diproyeksikan lebih sering terjadi.

BMKG menegaskan bahwa masyarakat kini sudah memasuki fase siaga, bukan sekadar waspada. Curah hujan ekstrem yang berpotensi memicu pergerakan tanah harus menjadi peringatan serius bagi warga di kawasan rawan. Dengan meningkatnya risiko, pengetahuan mengenai cara menyelamatkan diri ketika longsor terjadi menjadi kebutuhan penting.

Berikut adalah cara menyelamatkan diri saat longsor di musim hujan seperti dikutip dari laman resmi BMKG Kabupaten Bogor

1. Memahami Pentingnya Evakuasi Dini

Salah satu langkah penyelamatan paling krusial adalah mengikuti imbauan evakuasi yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Banyak korban longsor terjadi akibat masyarakat menunda evakuasi sampai kondisi benar-benar genting. Padahal, evakuasi dini dapat memberikan waktu lebih luas untuk bergerak ke wilayah aman serta meminimalkan risiko terjebak pergerakan tanah.

Saat proses evakuasi, penduduk dianjurkan membawa perlengkapan dasar seperti obat-obatan pribadi, air minum, makanan darurat, serta barang penting lain yang mudah dibawa. Warga juga perlu memberi tahu tetangga terdekat dan memastikan hewan peliharaan ikut dievakuasi agar tidak tertinggal di area berbahaya.
   

2. Mencari Lokasi yang Lebih Aman

Bagi kamu yang sedang berada di luar ruangan ketika longsor terjadi, berpindah ke lokasi yang lebih tinggi atau area terbuka yang tidak berada di jalur pergerakan tanah menjadi pilihan paling aman. Namun, perpindahan ini hanya dianjurkan jika longsor bersifat kecil dan bergerak lambat. Mengamati arah material tanah yang meluncur dan menghindari jalurnya adalah langkah penyelamatan dasar yang dapat dilakukan dalam situasi darurat.

3. Waspada Banjir yang Sering Mengiringi Longsor

Tidak sedikit peristiwa longsor yang terjadi bersamaan dengan banjir bandang. Dalam kondisi seperti ini, warga yang berkendara atau berusaha menembus jalanan perlu lebih berhati-hati. Jalan yang tergenang, jembatan yang mengalami kerusakan, hingga permukaan tanah yang retak atau terputus menjadi ancaman tambahan. Mobil maupun motor sebaiknya tidak dipaksakan melawan arus banjir, karena dapat terseret dan memperburuk situasi.
   

4. Menggunakan Posisi Perlindungan Tubuh Ketika Terjebak

Jika seseorang terjebak di area longsor dan tak lagi memungkinkan untuk melarikan diri, langkah terakhir adalah melindungi tubuh dengan teknik pengamanan sederhana. Posisi menggulung seperti trenggiling dengan bahu diturunkan dan dahi didekatkan ke lutut dapat membantu melindungi kepala dan organ vital dari benturan material tanah atau batu. Meskipun terlihat sederhana, posisi ini terbukti mengurangi risiko cedera lebih parah.

Pengetahuan mengenai cara menyelamatkan diri saat longsor harus menjadi bagian dari kesiapsiagaan masyarakat, terutama yang berada di daerah perbukitan, bantaran sungai, dan kawasan rawan gerakan tanah. Dengan memahami tanda-tanda pergerakan tanah, mengikuti instruksi otoritas, dan mengetahui teknik dasar penyelamatan, potensi korban dapat ditekan secara signifikan. Bencana memang tak selalu bisa dicegah, tetapi kesiapan menghadapi situasi darurat dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)