Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada 2023, terdapat lebih dari 10 juta orang di dunia yang jatuh sakit karena TBC. Sebanyak lebih dari 1 juta orang meninggal karenanya.
Indonesia sendiri menempati posisi kedua setelah India dengan perkiraan lebih dari 1 juta kasus baru dan 134 ribu kematian setiap tahunnya. Angka itu setara dengan 120 kasus baru dan 15 kematian akibat TBC setiap jam.
Staf Medis Departemen Anak FKUI/RSCM, Madeleine Ramdhani Jasin mengungkap dari jumlah kasus tersebut, baru setengahnya saja yang terdeteksi. Sehingga ini menjadi tugas besar bagi pemerintah.
"Masih banyak (kasus TBC) yang harus kita notifikasi, cari dan obati," kata Madeleine.
Tuberkulosis, sering disingkat TB atau TBC, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan organ tubuh yang diserang biasanya adalah paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.
Penularan atau infeksi terjadi saat kuman TB yang berada dan bertebaran di udara terhirup oleh orang lain. Saat penderita TB batuk atau bersin tanpa menutup mulut, bakteri akan tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet.
Gejala utamanya adalah batuk terus-menerus (berdahak maupun tidak berdahak) selama lebih dari dua minggu. Gejala lainnya adalah demam dan meriang dalam jangka waktu yang panjang serta sesak nafas dan nyeri dada.
"Kalau pada anak, berat badannya turun dua bulan berturut-turut. Nafsu makannya juga turun," jelas Madeleine.