Ratusan Warga Gunungkidul Ikut Tradisi 'Ngedrek' untuk Revitalisasi Telaga

Ratusan warga Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mengikuti tradisi menangkap ikan di telaga beramai-ramai atau dalam istilah setempat disebut tradisi 'ngedrek'. Tradisi 'ngedrek' juga dipercaya sebagai upaya masyarakat lokal untuk merevitalisasi telaga agar air telaga tidak pernah kering.

Uniknya dalam tradisi ini, warga yang ikut tidak diperbolehkan menangkap ikan dengan alat tangkap jaring. Namun, hanya menggunalan alat-alat sederhana. Banyak warga memanfaatkan keranjang pakaian hingga anyaman bambu untuk berburu ikan jenis lele dan nila.

Tradisi yang sudah jarang digelar di Gunungkidul ini merupakan bagian dari Festival Telaga Dondong yang digelar oleh berbagai komunitas seni dan pecinta alam untuk mengajak masyarakat kembali merawat dan melestarikan telaga sebagai sumber cadangan air bagi warga.

Selain tradisi 'ngedrek', juga digelar penanaman pohon, kemah di telaga, dan pentas musik. Warga pun mengaku antusias mengikuti tradisi ini.
 

Baca juga: BPBD Kabupaten Gunungkidul Siapkan 1.500 Tangki Air Bersih Hadapi Kemarau

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih yang turut serta dalam tradisi 'ngedrek' mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat Gunungkidul zaman dahulu untuk merevitalisasi telaga. Dengan menginjak-injak dasar telaga, pori-pori tanah akan tertutup sehingga air telaga tidak akan mudah mengering meskipun di musim kemarau.

"Mereka dengan penasaran mengejar-ngejar lele itu tidak sadar sebenarnya ikut merevitalisasi telaga," ujarnya, dikutip dari tayangan Newsline, Metro TV, Sabtu, 10 Mei 2025.

Berdasarkan data Pemkab Gunungkidul, dari ratusan telaga hanya puluhan telaga saja yang mampu menampung air sepanjang tahun. Selebihnya air mengering setiap musim kemarau.