Efisiensi Bikin Operasional SAR Terpangkas

27 July 2025 15:04

Dalam beberapa bulan terakhir publik dibuat prihatin dengan sejumlah kejadian evakuasi darurat yang berjalan lambat atau minim dukungan alat. Dari pencarian korban hanyut di Danau Toba hingga keterlambatan penanganan insiden di wilayah perairan Banyuwangi semuanya mengarah pada satu dugaan yang sama. Basarnas tidak bisa bekerja maksimal.

Alasannya, ada pada keterbatasan dana yang merupakan dampak dari efisiensi anggaran. Pemerintah memang berdalih bahwa efisiensi perlu untuk menjaga keuangan negara. Tapi saat menyasar lembaga seperti Basanas yang tugasnya berpacu dengan waktu demi menyelamatkan nyawa maka persoalannya jadi jauh lebih sensitif.
 

Baca: Mulai 2026, Kemenag Gunakan Sistem Tunggal untuk Pembayaran Gaji Pegawai

Beberapa kejadian terbaru di lapangan memperlihatkan keterbatasan kerja Basarnas yang diduga erat kaitannya dengan pemangkasan dan operasional. Di Pos SAR Danau Toba Koordinator Pos SAR menyebut bahwa pos mereka sudah kecil makin kecil. Dulu biaya operasionalnya Rp1.500.000 sekarang hanya Rp500 ribu.

Angka 1.713 bencana hanya dalam enam bulan periode Januari sampai Juni 2025 menjadi bukti bahwa Indonesia ini bukan negara yang bisa irit dalam SAR dan kebencanaan. Basarnas bukan lembaga biasa. Mereka datang saat semua orang berlari menyelamatkan nyawa dan mereka membutuhkan anggaran.  

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)