1 October 2025 17:34
Industri logistik di Indonesia berkembang pesat sejak pandemi COVID-19. Namun, pertumbuhan ini tidak diiringi dengan ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia, khususnya sopir logistik.
“Siapa yang nggak kepingin transportasi Indonesia hari ini jauh lebih baik. Tetapi kalau boleh sharing, pengemudi logistik Indonesia hari ini tuh jumlahnya itu tidak berjalan seimbang dengan pertumbuhan industri logistik kita hari ini,” ujar Ketua Umum Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia, Ika Rostianti, dalam Program Breaking News Metro TV, Rabu, 1 Oktober 2025..
Ia menjelaskan, meskipun vendor logistik terus bermunculan, jumlah dan kompetensi sopir justru stagnan. “Asal bisa bawa mobil, maju mundur, berani antar barang, itu boleh jadi sopir. Kita nggak punya standar kompetensi hari ini dan itu PR banget,” kata Ika.
Kondisi ini membuat sopir logistik tidak memiliki pelatihan memadai, baik dari sisi etika berkendara, perawatan kendaraan, hingga keselamatan kerja. “Bagaimana beretika di jalan, bagaimana membawa kendaraan, merawat dan sebagainya, enggak pernah ada pelatihan. Itu semua pengalaman di lapangan,” ungkapnya.