Menteri BUMN Erick Thohir, menegaskan pihaknya akan terus melanjutkan upaya bersih-bersih BUMN. Setelah perusahaan asuransi, bersih-bersih BUMN akan dilakukan pada BUMN dana pensiun.
Erick Thohir bersama pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kejagung dan KPK untuk mengusut kasus dugaan korupsi di tubuh perusahaan milik negara. Erick menyebut, pengungkapan kasus asuransi Jiwasraya dan Asabri hanyalah permulaan, karena banyak dana pensiun BUMN yang bermasalah.
“Saat lihat pembukuan, 35% sehat, 65% sakit. Kita harus selidiki,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir, Minggu (22/1/2023).
Selain itu, Erick Thohir juga akan melakukan audit investigasi terhadap dana pensiun BUMN yang berpotensi menimbulkan kerugian. Erick menegaskan akan mencegah adanya intervensi politik dalam bersih-bersih BUMN ini.
Langkah bersih-bersih BUMN juga harus didukung perbaikan system, termasuk dengan mengganti pejabat yang terbukti korupsi, dengan pejabat berkualitas. Erick juga telah memangkas jumlah BUMN dari 108 menjadi 41 BUMN produktif. Kisaran laba yang diterima mencapai Rp125 triliun di 2022.