Abaikan Kesepakatan, Israel Ancam Tutup Kembali Akses Bantuan ke Gaza

Warga Palestina di Khan Yunis dan sepanjang Jalur Gaza terlihat cemas saat dua utusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melakukan kunjungan ke Israel pada Senin, 27 Oktober 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat gencatan senjata yang masih rentan di wilayah tersebut.

Situasi di Gaza masih tegang setelah Israel mengancam akan menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan usai menuduh Hamas membunuh dua tentara mereka. Meski demikian, pemerintah Israel menyatakan telah melanjutkan penegakan gencatan senjata. 

Di tengah situasi ini, warga Gaza khawatir bantuan tidak akan masuk lagi sebebas sebelumnya. Padahal bantuan tersebut menjadi bagian penting dari perjanjian gencatan senjata.
 

Baca: Hamas Lanjutkan Pencarian Jenazah Pemukim Israel

Akhir pekan kemarin, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Force/IDF) melaporkan dua tentaranya tewas akibat serangan warga Palestina. Sebagai balasan, militer Israel sempat melancarkan serangan terhadap sejumlah target yang dikaitkan dengan Hamas.

Media lokal Ynet TV kemudian menyiarkan bahwa Israel menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza karena dugaan pelanggaran gencatan senjata, 'hingga pemberitahuan lebih lanjut,' dan menyerang beberapa kamp di wilayah Palestina.

Badan-badan bantuan mengeluh bahwa konvoi kemanusiaan masih belum memiliki akses yang cukup ke Gaza untuk meringankan kondisi kelaparan di beberapa bagian wilayah tersebut, dan keluarga-keluarga di sana masih kelaparan.