Begini Alasan Pemerintah Cabut Subsidi BBM Bagi Ojol

4 December 2024 08:15

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengisyaratkan ojek online (Ojol) tidak masuk ke dalam kriteria pengguna bahan bakar minyak (BBM) subsidi lantaran tergolong pelaku usaha atau bisnis pribadi. Namun, Bahlil kemudian meralat pernyataan tersebut yang menurutnya belum final.

Hal itu diperkuat pernyataan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf yang menyatakan bahwa pencabutan subsidi BBM bagi pengemudi ojol masih dalam tahap simulasi.

Menyusul adanya wacana pemerintah menerapkan skema baru untuk penyaluran subsidi BBM, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengisyaratkan bahwa ojol tidak masuk kriteria pengguna BBM subsidi.

Dalam pernyataannya Rabu 27 November 2024, lalu Bahlil menyebut pemerintah tidak akan memberikan BBM subsidi kepada ojol karena mereka termasuk golongan usaha dan masuk ke dalam kelompok masyarakat mampu karena memiliki kendaraan pribadi.
 

Baca: Komisi XII Tanggapi Isu Pelarangan BBM Bersubsidi untuk Ojol

"Enggak (masuk kriteria), ojek dia kan pakai untuk usaha. Ojek itu alhamdulillah, kalau motor itu, motor punya saudara-saudara kita (ojek) yang bawa motornya," kata Bahlil seperti dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Rabu, 4 Desember 2024.

Bahlil mengatakan ojol tidak akan mendapat BBM subsidi karena pendistribusiannya hanya akan difokuskan ke kendaraan berpelat kuning seperti angkutan umum.

Padahal sebelumnya di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pemerintah sempat berjanji memberikan tarif khusus untuk pembelian BBM kepada ojek online.

Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan saat itu Budi Karya Sumadi pada 26 Agustus lalu. Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa rencana tersebut telah dibahas Kemenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan untuk merealisasikan harga BBM khusus ojol.

Potensi Dampak Pencabutan BBM Subsidi

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal rencana pemerintah untuk mencabut subsidi BBM untuk ojol tidaklah tepat. Menurutnya, apabila rencana ini terealisasikan, maka pengeluaran ojol akan semakin tertekan sehingga berpotensi menimbulkan tren 'turun kelas'.

Padahal ia melihat selama ini keberadaan ojol sangat membantu perputaran perekonomian dalam konteks digital ekonomi.

"Teman-teman ojol ini satu hal yang patut dipertimbangkan lagi karena ini seharusnya tidak tepat. Biar bagaimanapun kalau kita melihat operasional ojol sehari-hari, itu sangat tergantung oleh subsidi BBM," kata Fithra.
 
Baca: Pastikan Tidak Dicabut, Bahlil: Presiden Prabowo yang Akan Umumkan Langsung Soal Subsidi

"Ketika dicabut, secara langsung akan menaikkan ongkos produksi mereka, sehingga kegiatan operasional mereka sehari-hari tentunya akan terbebani dan pada akhirnya akan memunculkan tekanan dari segi pendapatan," ucapnya

Pengendara Ojol Merespons Wacana Pencabutan BBM Subsidi

Sementara Itu sejumlah pengendara ojol mengaku keberatan atas adanya wacana ojol tidak mendapatkan BBM bersubsidi dari pemerintah. Menurut mereka, ojol merupakan masyarakat menengah ke bawah yang seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Kalau saya tidak setuju sih, misalnya kita bergaji sih tidak apa-apa. Sangat menyulitkan kami ya. Karena kita pakai pertalite saja penghasilannya minim," tutur pengendara ojol Eko.

"Kalau terimplementasi paling didemo lagi," kata pengendara ojol Yoga.

Sementara itu Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan wacana pengemudi ojol yang tidak mendapat BBM subsidi masih dalam simulasi. Kementerian Sosial masih menunggu keputusan resmi yang nantinya akan menjadi pedoman mereka untuk menentukan langkah lanjutan.

"Itu masih simulasi, semua masih simulasi, masih diskusi, jadi tunggu saja. Tentu keputusan itu yang akan jadi pedoman kita," kata Gus Ipul.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)