Jalan Berliku Perbaiki Infrastruktur

24 October 2024 14:27

Meski bertetangga dengan Jakarta, tapi infrastruktur di Provinsi Banten masih menjadi permasalahan yang tak berujung. Tim Metro TV mengunjungi Kabupaten Pandeglang. Ada ribuan warga di empat desa yang sudah puluhan tahun harus berdamai dengan infrastruktur yang jauh dari kata layak.

Tim memulai perjalanan dari Desa Tanjungan. Total ada empat desa dengan panjang jalan sekitar 30-40 kilometer. Jalan ini merupakan satu-satunya akses warga. Termasuk untuk mengangkut hasil bumi seperti pisang dan sawit.

Melewati jalanan yang lebih mirip dengan jalur motor trail sudah menjadi makanan warga sehari-hari. Bahkan saat musim penghujan, anak-anak terpaksa tidak sekolah karena jalur tak bisa dilewati. Mirisnya, sejumlah warga mengaku sudah lama tak melihat seperti apa jalanan mulus tanpa lubang dan membahayakan.
 

Baca:
Hujan Deras Sebabkan Jalan di Simeulue Putus Total

Tak hanya jalan yang rusak, warga juga harus bergelut dengan susahnya air bersih. Bahkan jika hujan turun, mereka harus menampungnya untuk keperluan seperti mandi dan mencuci.

Tim Metro TV ditemani warga setempat melanjutkan perjalanan ke Desa Parung Kokosan. Jalanan yang ekstrem dan jembatan penghubung yang tak layak, membuat tim beberapa kali harus berjalan kaki. Bahkan, tak jarang warga terjatuh.

Di Desa Parung Kokosan, Tim Metro TV bertemu dengan salah satu perangkat desa yang menceritakan sulitnya akses warga untuk beraktivitas. 

"Kalau orang sakit waktu musim hujan, untuk sehat (berobat) dari kampung ke kampung ya ditandu. Sampai enam kilometer," kata Badan Penasehat Desa, Umar Gayus. 

"(pernah ada) warga kesetrum. Di tengah jalan tidak tertolong nyawanya," lanjutnya. 

Di perjalanan menuju ke desa ketiga yakni Desa Cikiruh, tim Metro TV tak jarang berjumpa dengan ibu-ibu yang harus berjalan kaki menuju ke desa lain. Sebab motornya tak mampu melewati jalur berlumpur ini. Warga yang sudah terbiasa melewati jalan ini pun tak jarang harus berhenti setiap beberapa meter untuk membersihkan jeruji roda motor dari lumpur.

Sementara, Bina Marga PUPR Pandeglang menyebut, kerusakan jalan di Pandeglang, Banten, karena kurangnya dana.

"Terkait jalan rusak di Cikeusik, sebenarnya kita juga sedang berusaha. Berdasarkan data yang kita miliki, kebetulan hampir 60% jalan kabupaten di Cikeusik sudah kita tangani. Tapi memang karna kita di daerah memiliki keterbatasan terutama dari sisi anggaran, jadi belum bisa maksimal 100%," tutur Plt Binar Marga PUPR Pandeglang, Andrian Sudawan. 

Beberapa hari usai tim Metro TV melakukan peliputan dan konfirmasi kepada Bina Marga PUPR Pandeglang, warga melaporkan bahwa ada perbaikan jalan di Desa Cikeusik sepanjang kurang lebih 100 meter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)