Targetkan Kartel, AS Dilaporkan Bersiap untuk Invasi Darat Meksiko

Presiden AS, Donald Trump. (EFE-EPA/FRANCIS CHUNG)

Targetkan Kartel, AS Dilaporkan Bersiap untuk Invasi Darat Meksiko

Riza Aslam Khaeron • 4 November 2025 08:32

Washington DC: Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan tengah menyusun rencana untuk mengirim pasukan militer dan agen intelijen negara tersebut ke wilayah Meksiko guna menyerang langsung jaringan kartel narkoba.

Laporan eksklusif ini pertama kali diungkap NBC News pada Senin, 3 November 2025, berdasarkan keterangan dua pejabat aktif dan dua mantan pejabat senior AS yang mengetahui operasi tersebut.

Menurut laporan tersebut, operasi ini akan menjadi pertama kalinya pasukan elite AS diterjunkan langsung ke tanah Meksiko untuk melumpuhkan laboratorium narkoba dan para pemimpin kartel.

Misi ini disebut-sebut sebagai bagian dari pendekatan "seluruh-elemen-pemerintah" yang diusung Trump untuk menghadapi ancaman kartel terhadap warga AS.

"Pemerintahan Trump berkomitmen menggunakan pendekatan seluruh-elemen-pemerintah untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan kartel terhadap warga Amerika," ujar seorang pejabat senior pemerintahan sebagaimana dikutip NBC.

Pasukan yang direncanakan akan dikerahkan mayoritas berasal dari Joint Special Operations Command dan akan beroperasi di bawah otoritas intelijen AS atau status Title 50. Sejumlah agen CIA juga disebut akan ikut ambil bagian.

Operasi ini akan menjadi pergeseran besar dari pendekatan sebelumnya yang hanya melibatkan dukungan terhadap aparat Meksiko tanpa intervensi langsung.

Beberapa drone tempur juga akan digunakan dalam operasi ini untuk menyerang laboratorium narkoba dan tokoh penting kartel.

Namun, penggunaan drone ini memerlukan operator yang hadir langsung di lapangan, sehingga keterlibatan pasukan darat menjadi tidak terhindarkan.

Meskipun perencanaan sudah dimulai, termasuk tahap awal pelatihan, keputusan akhir mengenai pelaksanaan operasi masih dalam pembahasan. Para pejabat menegaskan bahwa pengerahan belum dilakukan dalam waktu dekat.
 

Baca Juga:
Trump Ancam Tindakan Militer terhadap Nigeria atas Pembunuhan Umat Kristen

Pada Februari lalu, Departemen Luar Negeri AS telah menetapkan enam kartel narkoba Meksiko, MS-13, dan geng Venezuela Tren de Aragua sebagai organisasi teroris asing. Penetapan ini memberikan wewenang luas bagi militer dan badan intelijen AS untuk melakukan operasi rahasia.

Mengutip NBC, pemerintahan Trump sebelumnya telah melakukan kampanye militer terhadap kapal-kapal yang diduga menyelundupkan narkoba dari Venezuela, dengan 15 serangan terhadap 16 kapal dan menewaskan 64 orang.

Namun, hingga kini belum ada bukti publik mengenai muatan kapal, identitas korban, atau keterlibatan kartel dalam setiap kasus tersebut.

Trump menyatakan bahwa operasi-operasi ini merupakan pesan tegas kepada kartel bahwa mereka akan menghadapi hukuman mematikan jika mencoba menyelundupkan narkoba ke AS.

Ia menilai metode penegakan hukum selama ini gagal menghentikan ancaman yang telah merenggut puluhan ribu nyawa warga Amerika setiap tahunnya.

Meski operasi ini bukan ditujukan untuk melemahkan pemerintahan Meksiko, Trump secara terbuka meragukan kemampuan pemerintah negara tersebut mengendalikan kekuasaan kartel.

"Saya sangat menghormati presiden Meksiko, seorang perempuan yang saya anggap luar biasa dan berani. Tapi Meksiko dijalankan oleh kartel," ujar Trump mengungkit Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, melansir NBC.

NBC menyebut bahwa pemerintahan Trump tetap membuka kemungkinan untuk berkoordinasi dengan Meksiko dalam operasi ini, namun tidak menutup opsi untuk melakukannya secara sepihak.

Jika diberi lampu hijau, operasi ini akan dilakukan secara rahasia, tanpa publikasi seperti halnya serangan-serangan udara sebelumnya terhadap kapal penyelundup.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)