10 Negara Penghasil Kopi Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Kopi sudah jadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas banyak orang di seluruh dunia. Foto: Anadolu

10 Negara Penghasil Kopi Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Muhammad Reyhansyah • 21 October 2025 12:02

Jakarta: Kopi sudah jadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas banyak orang di seluruh dunia. Tapi, pernahkah kamu berpikir dari mana biji kopi di cangkir pagimu berasal? 

Worldostats mencatat data baru tentang negara-negara yang paling banyak memproduksi kopi di dunia, dari Brasil, Indonesia, hingga Afrika Tengah masing-masing dengan cita rasa dan karakter unik yang bikin dunia kopi terus berkembang.

Dikutip dari Worldostats, berikut 10 negara penghasil kopi terbanyak di dunia:

1. Brasil — 3,1 Juta Ton

Brasil tetap jadi raja kopi dunia dengan produksi mencapai lebih dari 3,1 juta ton per tahun. Negeri samba ini dikenal dengan biji Arabica premium yang tumbuh di wilayah Minas Gerais dan São Paulo. Dukungan iklim ideal dan teknologi pertanian maju membuat Brasil tak tergoyahkan sebagai pemasok utama kopi dunia.

Berkat inovasi dari Brazilian Coffee Institute (ICAFÉ), tren kopi berkelanjutan dan ramah lingkungan semakin kuat di sini.

2. Vietnam — 1,9 Juta Ton

Vietnam terus menunjukkan taringnya dengan produksi 1,9 juta ton, didominasi oleh kopi robusta yang tahan terhadap perubahan iklim. Kawasan Central Highlands jadi pusat produksinya. Kini, Vietnam tak cuma dikenal lewat kopi instan, tapi juga karena specialty robusta yang tengah naik daun berkat dorongan pemerintah dan petani muda inovatif.

3. Indonesia — 794 Ribu Ton

Dari Sumatra sampai Jawa, Indonesia punya karakter kopi yang kuat dan khas. Produksi kopi nasional mencapai 794 ribu ton, sebagian besar robusta dengan cita rasa bold dan earthy. Proses pengolahan unik bernama giling basah (wet-hulling) jadi rahasia aroma rempah khas kopi Nusantara.

Lembaga penelitian seperti ICCRI turut menjaga mutu dan keberlanjutan industri kopi Tanah Air.
 

4. Kolombia — 665 Ribu Ton

Kolombia tetap menjadi legenda dengan 665 ribu ton kopi Arabica setiap tahun. Ditanam di tanah vulkanik pegunungan Andes, kopi Kolombia dikenal seimbang dan punya keasaman yang cerah. Lewat Federación Nacional de Cafeteros (FNC), para petani terus beradaptasi dengan teknologi pertanian presisi demi menjaga kualitas di tengah tantangan iklim global.

5. Etiopia — 496 Ribu Ton

Sebagai tempat lahirnya kopi, Etiopia menghasilkan 496 ribu ton Arabica dengan ragam rasa yang menawan — mulai dari floral hingga fruity. Wilayah Yirgacheffe dan Sidamo jadi kebanggaan nasional. Pemerintah lewat Ethiopian Coffee and Tea Authority (ECTA) juga gencar mempromosikan perdagangan adil dan pertanian berkelanjutan.

6. Uganda — 393 Ribu Ton

Uganda kini jadi pemain penting di Afrika dengan 393 ribu ton kopi robusta per tahun. Tanaman ini menjadi sumber pendapatan utama bagi jutaan petani kecil. Uganda Coffee Development Authority (UCDA) mendorong penerapan pertanian cerdas iklim agar kopi Uganda makin tangguh dan kompetitif di pasar global.

7. Peru — 352 Ribu Ton

Kopi Peru makin diminati dunia karena fokus pada organik dan fair-trade. Dengan produksi 352 ribu ton, negara di pegunungan Andes ini mengandalkan petani kecil yang menjaga kelestarian alam. National Coffee Board (JNC) terus memperluas pasar ekspor untuk menembus kafe-kafe kelas atas di Eropa dan Amerika.

8. India — 338 Ribu Ton

India menghasilkan 338 ribu ton kopi campuran Arabica dan Robusta, terutama dari Karnataka, Kerala, dan Tamil Nadu. Rasanya kaya aroma rempah dan seimbang. Coffee Board of India mendorong inovasi, termasuk tren baru seperti kopi dengan susu nabati yang sedang digemari anak muda urban.


9. Honduras — 315 Ribu Ton

Dengan 315 ribu ton kopi Arabica, Honduras menegaskan posisinya sebagai pemimpin di Amerika Tengah. Kopinya punya rasa cerah dan seimbang, hasil kolaborasi erat antara petani kecil dan Honduran Coffee Institute (IHCAFE). Negara ini juga mulai mengadopsi teknologi blockchain untuk menelusuri asal kopi dari kebun ke cangkir.

10. Republik Afrika Tengah — 306 Ribu Ton

Pendatang baru dalam daftar ini adalah Republik Afrika Tengah dengan 306 ribu ton kopi robusta. Meski dihadapkan pada tantangan ekonomi dan infrastruktur, para petani lokal tetap gigih mengembangkan komoditas ini. Rasa kopinya dikenal tebal dan berani, mencerminkan semangat masyarakatnya yang tangguh.

Negara dengan Produksi Kopi Tertinggi Per Kapita

Menariknya, jika dilihat dari jumlah produksi kopi per penduduk, hasilnya cukup berbeda dari total produksi. Republik Afrika Tengah justru menempati posisi teratas dunia berkat populasi kecil dan output besar, diikuti oleh Honduras dan Nicaragua yang sangat bergantung pada ekspor kopi sebagai penopang ekonomi nasional.

Berikut 10 negara produksi kopi tertinggi per kapita:
  1. Republik Afrika Tengah – 56,27 kg per orang
  2. Honduras – 30,69 kg per orang
  3. Nikaragua – 24,31 kg per orang
  4. Laos – 22,07 kg per orang
  5. Vietnam – 19,47 kg per orang
  6. Guinea – 18,6 kg per orang
  7. Brasil – 15,03 kg per orang
  8. Kosta Rika – 14,72 kg per orang
  9. Kolombia – 12,71 kg per orang
  10. Guatemala – 11,76 kg per orang
Data ini menunjukkan bahwa meski Brasil unggul dalam total produksi global, negara-negara berpopulasi kecil seperti Republik Afrika Tengah dan Honduras justru menghasilkan kopi jauh lebih banyak per orang.

Menariknya, Indonesia belum masuk dalam sepuluh besar, meski total produksinya secara global termasuk yang tertinggi. Jumlah penduduk yang besar membuat rasio produksi per kapita terlihat lebih kecil dibanding negara lain dengan populasi lebih sedikit namun bergantung pada kopi sebagai penopang ekonomi utama.

Produksi Kopi Dunia dari Masa ke Masa

Produksi kopi dunia mengalami pertumbuhan luar biasa dalam beberapa dekade terakhir. Dari sekitar 4,5 juta ton pada 1960-an, kini jumlahnya telah melonjak menjadi lebih dari 11 juta ton.

Kenaikan ini didorong oleh kemajuan teknologi pertanian, perluasan lahan perkebunan, dan meningkatnya permintaan global, terutama dari pasar specialty coffee.

Namun, produksi juga sempat berfluktuasi akibat perubahan iklim, serangan hama, serta penyakit tanaman yang memengaruhi hasil panen di berbagai wilayah tropis. Setelah tahun 2015, produksi global melonjak tajam seiring maraknya tren kopi premium dan peningkatan konsumsi di negara-negara Asia.

Setiap negara punya cerita dan rasa unik dalam tiap biji kopi yang mereka hasilkan. Tren keberlanjutan, perdagangan adil, dan inovasi teknologi membuat industri kopi terus berevolusi. Jadi, saat kamu menyesap kopi pagi ini, ingatlah, di balik aroma dan rasanya, ada kerja keras jutaan tangan di seluruh dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)