Presiden Prabowo Subianto. Dok. Tim Media Presiden
M Rodhi Aulia • 22 February 2025 18:33
Jakarta: UBS Global Research menilai Danantara, yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto, berpotensi menjadi instrumen kunci dalam meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Selain itu, Danantara juga dipandang mampu menarik lebih banyak investasi global, terutama melalui optimalisasi aset BUMN.
Danantara dirancang untuk mengelola aset-aset milik negara secara lebih efisien, tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan pengelolaan yang tepat, skema ini dapat memberikan keuntungan bagi negara tanpa mengganggu stabilitas fiskal.
UBS menegaskan bahwa kekhawatiran terhadap risiko Danantara tampak berlebihan. Perusahaan investasi asal Swiss itu menyoroti bahwa Danantara dirancang untuk mengoptimalkan aset BUMN tanpa membebani APBN.
"Kami melihat ini sebagai langkah untuk menciptakan struktur seperti Temasek yang merupakan perusahaan induk aset negara di Singapura. Salah satu manfaat utamanya adalah bahwa perusahaan dan investor asing akan memiliki kesempatan untuk bermitra dengan Danantara dalam proyek-proyek penting, yang dapat menarik lebih banyak investasi asing dan mendukung pertumbuhan ekonomi," tulis UBS dalam laporan berjudul “Danantara concerns appear overdone”, dan dikutip Sabtu, 22 Februari 2025.
Baca juga: Tuai Ragam Kritikan, Danantara Dipastikan Tetap Jalan
UBS juga membantah kekhawatiran bahwa Danantara bisa membahayakan kondisi keuangan tujuh BUMN yang kemungkinan akan disertakan. Menurut mereka, Undang-Undang BUMN yang baru sudah memperjelas bahwa kerugian BUMN bukanlah kerugian negara. Justru, optimalisasi aset berpotensi meningkatkan dividen dan investasi.
Selain itu, UBS menekankan bahwa tidak ada risiko signifikan terjadinya penyimpangan fiskal. Hal ini didukung oleh dua faktor utama:
Meski demikian, UBS mengingatkan bahwa transparansi dan akuntabilitas harus dijaga agar investor yakin terhadap kehati-hatian fiskal dan pengelolaan aset Danantara.
"Penunjukan Danantara dan manajemen bank BUMN yang kredibel akan menjadi katalis positif," tutup UBS dalam laporannya.