Pawai Pride Dilarang Keras di Istanbul, 30 Aktivis LGBTQ+ Ditangkap Polisi

Kepolisian Turki menangkap sejumlah orang dalam pawai Pride di Istanbul, 18 Juni 2023. (EPA-EFE)

Pawai Pride Dilarang Keras di Istanbul, 30 Aktivis LGBTQ+ Ditangkap Polisi

Willy Haryono • 30 June 2025 14:50

Istanbul: Kepolisian Turki menangkap sedikitnya 30 orang di Istanbul pada Minggu, 29 Juni 2025, saat mereka berusaha mengikuti Pawai Pride yang telah dilarang otoritas setempat.

Mengutip dari AsiaOne, Senin, 30 Juni 2025, penangkapan ini menjadi bagian dari tindakan keras pemerintah Turki terhadap aktivitas komunitas LGBTQ+, menurut pernyataan seorang anggota parlemen oposisi.

Rekaman video yang diperoleh kantor berita Reuters memperlihatkan aparat bentrok dengan sejumlah aktivis yang mengibarkan bendera pelangi, sebelum akhirnya menggiring mereka ke dalam mobil tahanan. Anggota parlemen dari Partai DEM yang pro-Kurdi, Kezban Konukcu, mengatakan bahwa setidaknya 30 orang ditahan.

Sebelumnya, kantor gubernur Istanbul menyatakan bahwa pawai tersebut melanggar hukum dan menyebut kelompok yang menyelenggarakannya sebagai entitas ilegal. Pemerintah kota juga menegaskan bahwa larangan ini diberlakukan demi alasan keamanan dan ketertiban umum. Turki sendiri telah melarang Pawai Pride sejak 2015.

Pemerintah Turki di bawah Partai AKP yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan—dengan akar ideologi Islam konservatif—kian vokal dalam menentang komunitas LGBTQ+ dalam satu dekade terakhir. Januari lalu, Erdogan menyebut penurunan angka kelahiran sebagai “ancaman eksistensial,” dan menuding gerakan LGBTQ+ sebagai perusak nilai-nilai tradisional bangsa.

Meski dilarang, aktivis hak-hak LGBTQ+ di Turki tetap menggelar peringatan tahunan Pride. Para penyelenggara menilai bahwa tindakan represif aparat menunjukkan kemunduran kebebasan sipil dan demokrasi di negara tersebut.

Organisasi internasional seperti Human Rights Watch dan Amnesty International juga mengkritik keras tindakan pemerintah Turki, yang dianggap memperparah lingkungan sosial yang semakin tidak ramah terhadap komunitas LGBTQ+. (Nada Nisrina)

Baca juga:  Demonstrasi yang Dilakukan oleh Kelompok LGBT Resmi Dilarang di Rusia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)