Ilustrasi. Foto: Unplash
Annisa Ayu Artanti • 28 January 2025 08:28
Jakarta: Harga emas turun pada hari Senin. Investor tengah berhati-hati menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan datang pada akhir minggu ini.
Melansir Investing.com, Selasa, 28 Januari 2025, harga emas spot turun 1,1 persen menjadi USD2,741.97 per ons, sementara harga emas Berjangka yang akan berakhir pada bulan Februari turun 1,2 persen menjadi USD2,772.05 per ons pada pukul 16:45 WIB (21:45 GMT).
Logam mulia telah naik hampir 3 persen minggu lalu karena permintaan penurunan suku bunga Trump dan ekspektasi pengenaan tarif AS secara bertahap.
“Meskipun penguatan USD pagi ini menyusul eskalasi antara AS dan Kolombia memberikan beberapa hambatan bagi emas pada perdagangan pagi ini,” kata analis ING dalam sebuah catatan baru-baru ini.
Ilustrasi emas. Foto: Unplash
Kegelisahan tarif Trump dan pertemuan Fed menjadi fokus
Trump memberlakukan tarif 25 persen untuk impor Kolombia semalam setelah Presiden Kolombia Gustavo Petro memblokir penerbangan deportasi AS.
Menyusul proposal Petro untuk menggunakan pesawat kepresidenan Kolombia dan menerima para deportan, Trump telah menahan tarif tersebut, menandai resolusi menengah untuk kebuntuan diplomatik.
Indeks Dolar AS melepaskan kenaikan untuk diperdagangkan 0,8 persen lebih rendah pada hari Senin, setelah mencatat penurunan mingguan terburuk dalam dua bulan.
Dolar yang lebih kuat biasanya mendorong harga emas lebih rendah karena membuat logam ini lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Selain itu, para investor berhati-hati menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan diadakan pada akhir minggu ini.
Pasar memperkirakan The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga stabil pada akhir pertemuan dua hari pada hari Rabu, dengan pemangkasan pertama pada tahun 2025 yang diperkirakan pada bulan Juni, menurut CME FedWatch.
Emas cenderung turun saat suku bunga naik karena menjadi investasi yang kurang menarik dibandingkan dengan aset berbunga.
Sementara itu, harga logam mulia lainnya juga jatuh karena dolar yang kuat. Platinum Futures turun 1 persen menjadi USD961,95 per ounce, sementara Perak Futures merosot 1,9 persen menjadi USD30,580 per ounce.