Manager Arema FC Jadi Tersangka Kasus Rokok Ilegal, Klub Angkat Bicara

Ilustrasi rokok ilegal. Dokumentasi Bea Cukai Malang

Manager Arema FC Jadi Tersangka Kasus Rokok Ilegal, Klub Angkat Bicara

Daviq Umar Al Faruq • 11 May 2025 16:43

Malang: Manager tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, 48, dikabarkan baru saja ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus produksi rokok ilegal oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea Cukai. Informasi yang dihimpun Metrotvnews.com dari berbagai sumber, Wiebie ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak 5 Mei 2025. 

Kasus ini bermula dari operasi Bea Cukai pada 27 Februari 2025 di Jalan Raya Ampeldento, Kecamatan Pakis, dekat gerbang Tol Pakis. Saat itu, petugas Bea Cukai menghentikan sebuah truk boks yang mengangkut 50 karton atau 800 ribu batang rokok sigaret kretek mesin (SKM) merek OK Bold. Rokok ilegal tersebut diduga akan diedarkan ke luar Malang.
 

Baca: Kebijakan Tarif Cukai Rokok Eksesif Diharap Tak Bikin Rokok Ilegal Semakin Masif
 
Pengembangan penyelidikan mengarah pada sebuah pabrik rokok bernama CV ZAF Arta Jaya di Desa Tejowangi, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Saat penggerebekan, petugas menemukan ribuan bungkus rokok tanpa cukai siap edar dengan berbagai merek, termasuk NZR, W&B, dan OK Bold, serta sejumlah besar etiket rokok dan mesin pengepakan.

Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa Wiebie Dwi Andriyas adalah pemilik dari CV ZAF Arta Jaya. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Dirjen Bea Cukai menetapkan Wiebie sebagai tersangka pada 5 Mei 2025.

Menanggapi kabar tersebut, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyampaikan bahwa manajemen sangat memahami situasi yang sedang dialami Wiebie. Pihaknya pun yakin Wiebie akan menghormati dan mengikuti segala proses hukum yang berlaku.

"Kami percaya sepenuhnya bahwa Bapak Wiebie akan menunjukkan sikap yang kooperatif dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan ini," kata Yusrinal, Minggu, 11 Mei 2025. 

Yusrinal juga meminta semua pihak untuk menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah. Dia menegaskan bahwa permasalahan hukum yang dihadapi Wiebie tidak terkait dengan aktivitasnya di dalam tim Arema FC. 

Yusrinal menjelaskan bahwa sejak putaran kedua Liga 1 dimulai, Wiebie telah menyampaikan keperluan untuk fokus pada kegiatan bisnis pribadinya, yang membuatnya nonaktif dari kegiatan mendampingi tim.

Menyikapi pemberitaan yang beredar, manajemen Arema FC mengambil langkah dengan memberikan keleluasaan waktu kepada Wiebie agar dapat fokus menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi. 

"Keputusan ini kami ambil sebagai bentuk dukungan agar beliau dapat sepenuhnya berkonsentrasi dalam menyelesaikan situasi ini. Kami memiliki keyakinan bahwa beliau akan memberikan kerja sama yang baik kepada pihak-pihak yang berwenang," jelas Yusrinal.

Yusrinal juga mengimbau semua pihak untuk bijaksana dalam menyikapi situasi ini dan tetap memberikan dukungan positif. Ia meyakini bahwa situasi ini tidak akan mengganggu keharmonisan dan kinerja tim Arema FC secara keseluruhan.

"Kami memastikan bahwa semangat dan fokus tim Arema FC akan tetap terjaga dalam mengarungi sisa kompetisi. Kami mohon dukungan dan doa dari semua pihak agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik," ujar Yusrinal.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)