Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Anadolu
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata Gaza akan berlaku malam ini setelah disetujui oleh pemerintahnya di tengah ambiguitas mengenai dimulainya gencatan senjata.
Namun, lembaga penyiaran publik Israel, KAN, dan saluran berita pemerintah Mesir, Al Qahera News, melaporkan bahwa kesepakatan gencatan senjata Gaza antara Hamas dan Israel mulai berlaku pukul 09.00 waktu setempat.
Channel 12 Israel dan outlet
The Times of Israel mengutip kantor Netanyahu yang mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan segera berlaku setelah disetujui oleh Kabinet.
“Kabinet Israel dijadwalkan bersidang pukul 15.00 waktu setempat untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata,” sebut
Channel 12, seperti dikutip
Anadolu, Kamis 9 Oktober 2025.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi sebelumnya mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah dicapai untuk mengakhiri perang Israel di Gaza, tanpa menyebutkan kapan tepatnya kesepakatan tersebut akan berlaku.
“Kesepakatan telah dicapai untuk menerapkan gencatan senjata dan mengakhiri perang di Gaza setelah dua tahun penderitaan, sesuai dengan rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump,” ujar Al-Sisi dalam sebuah pernyataan.
Kesepakatan gencatan senjata dicapai antara Israel dan Hamas Kamis dini hari di Sharm el-Sheikh, Mesir, berdasarkan rencana yang diajukan oleh Trump. Kesepakatan itu diumumkan setelah berhari-hari negosiasi antara Israel dan Hamas di kota Laut Merah tersebut.
Rencana 20 poin tersebut, yang pertama kali diumumkan pada 29 September, mencakup pembebasan semua tawanan Israel dengan imbalan tahanan Palestina, gencatan senjata, pelucutan senjata Hamas, dan pembangunan kembali Gaza.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga
Palestina di wilayah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah membuat Gaza sebagian besar tidak dapat dihuni, mengakibatkan kelaparan dan penyakit yang meluas.