Ribuan Dokumen Pembunuhan JFK Diedarkan Trump, Ini Isinya

Semenit sebelum JFK dibunuh. (via NPR)

Ribuan Dokumen Pembunuhan JFK Diedarkan Trump, Ini Isinya

Riza Aslam Khaeron • 19 March 2025 13:59

Washington DC: Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa, 18 Maret 2025 merilis ribuan dokumen rahasia terkait pembunuhan Presiden John F. Kennedy (JFK) yang terjadi pada 22 November 1963.

Melansir USA Today pada Selasa, 18 Maret 2025, puluhan ribu halaman dokumen yang sebelumnya dirahasiakan kini telah tersedia untuk diakses publik melalui situs National Archives.

Dokumen-dokumen ini mencakup berbagai laporan intelijen, transkrip wawancara, dan memo internal yang sebelumnya disimpan oleh CIA, FBI, dan lembaga intelijen lainnya. Meski begitu, para ahli sejarah mengatakan bahwa diperlukan waktu untuk mempelajari seluruh isi dokumen dan menentukan apakah ada informasi baru yang bisa mengubah kesimpulan resmi tentang pembunuhan JFK.
 

Oswald Dituduh Bertindak Sendirian dan Penembak yang Buruk

Sejauh ini, tidak ada informasi dalam dokumen yang mengubah kesimpulan resmi bahwa Lee Harvey Oswald bertindak sendiri dalam pembunuhan JFK. Oswald menembak Kennedy saat presiden sedang melakukan iring-iringan di Dallas, Texas pada 22 November 1963.

Namun, salah satu dokumen bertanggal 20 November 1991 mencatat laporan dari pejabat KGB bernama Nikonov yang mengklaim bahwa Oswald "bukan agen KGB."

"Nikonov kini yakin bahwa Oswald tidak pernah menjadi agen yang dikendalikan oleh KGB," tulis laporan tersebut. Nikonov menyebut bahwa KGB telah memantau Oswald secara ketat selama ia tinggal di Uni Soviet, namun tidak pernah merekrutnya sebagai agen rahasia.

"Dari deskripsi Oswald dalam berkas KGB, Nikonov meragukan siapa pun bisa mengendalikan Oswald," tambah laporan tersebut.

"Oswald dikenal memiliki hubungan yang penuh gejolak dengan istrinya yang berasal dari Uni Soviet dan memiliki kemampuan menembak yang buruk saat berlatih di Rusia."

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Oswald "adalah penembak yang buruk saat mencoba menembak target di Uni Soviet," menunjukkan bahwa ada keraguan besar tentang kemampuannya untuk melakukan tembakan akurat yang menewaskan JFK.
 

Konspirasi Soviet dan Kuba

Beberapa dokumen mencatat teori bahwa Oswald mungkin telah dipengaruhi atau bahkan dibantu oleh Uni Soviet dan Kuba. Namun, dokumen dari Departemen Pertahanan AS menyebutkan bahwa meskipun Kuba mendukung kekuatan komunis di Amerika Latin, Fidel Castro tidak pernah mengambil tindakan yang bisa memicu perang langsung dengan Amerika Serikat.

"Castro mungkin akan meningkatkan dukungan untuk kekuatan subversif di Amerika Latin, namun tidak akan melangkah lebih jauh hingga membahayakan rezimnya sendiri," tulis dokumen tersebut.

Meski begitu, laporan intelijen menyebut bahwa Oswald pernah bertemu dengan agen KGB di Mexico City beberapa minggu sebelum pembunuhan JFK. Laporan itu menyebutkan bahwa pertemuan ini menjadi dasar teori konspirasi bahwa KGB mungkin terlibat dalam pembunuhan tersebut.
 

Dugaan Peran CIA dalam Menutupi Fakta

Dalam wawancara dengan USA Today, penulis buku "Murder, Inc.: The CIA under John F. Kennedy," James Johnston mengatakan bahwa ia tidak terkejut dengan isi dokumen ini. "Jika dokumen ini berisi sesuatu yang bisa mempermalukan CIA atau mengubah narasi resmi, mereka tidak akan pernah menyerahkannya ke National Archives," kata Johnston.

Johnston merujuk pada dokumen yang menyebutkan pertemuan pertama antara Presiden Lyndon B. Johnson dan Direktur CIA John McCone setelah pembunuhan JFK, yang hingga kini masih dirahasiakan. McCone diduga menyembunyikan informasi dari Komisi Warren, lembaga yang dibentuk oleh Johnson untuk menyelidiki pembunuhan tersebut.

"McCone berjanji akan memberikan informasi penuh, tetapi kenyataannya ia menahan beberapa informasi penting dari Komisi Warren," tulis laporan tersebut. CIA secara resmi membantah tuduhan ini.
 
Baca Juga:
Puluhan Ribu Dokumen Pembunuhan John F Kennedy Dibuka oleh AS
 

Konspirasi yang Masih Dipercaya Publik

Publik Amerika masih ragu terhadap kesimpulan resmi bahwa Oswald bertindak sendirian. Survei menunjukkan bahwa mayoritas warga AS percaya ada konspirasi yang lebih besar di balik pembunuhan JFK.

Menurut sejarawan Jefferson Morley, yang juga wakil presiden Mary Ferrell Foundation, dokumen-dokumen ini memberikan "pencerahan baru" tentang hubungan buruk antara JFK dan CIA, plot pembunuhan terhadap Castro, dan pengawasan terhadap Oswald di Mexico City.

"Tujuh dari sepuluh dokumen tentang JFK yang sebelumnya dirahasiakan kini telah tersedia untuk publik," kata Morley. "Namun, masih ada ribuan dokumen lain yang belum dirilis, termasuk dokumen FBI dan IRS yang mungkin bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peran CIA dan Oswald."

Morley menyebutkan bahwa dokumen yang dirilis mencatat bahwa Oswald bukanlah penembak ulung. "KGB mencatat bahwa Oswald adalah penembak yang buruk saat berlatih di Rusia, jadi sulit dipercaya bahwa ia bisa melakukan tembakan akurat yang membunuh Kennedy," kata Morley.
 

Rilis Dokumen Sebagai Janji Trump

Pelepasan dokumen ini merupakan bagian dari janji Trump untuk "transparansi maksimum" dalam kasus pembunuhan JFK. Direktur Intelijen Nasional, Tulsi Gabbard, menyebutkan bahwa pelepasan dokumen ini adalah "langkah awal yang menjanjikan" dalam membuka kebenaran tentang kasus JFK.

"Kami telah merilis sekitar 1.124 dokumen dari sekitar 3.500 dokumen yang sebelumnya dirahasiakan," kata Morley. "Meskipun masih banyak yang belum dirilis, ini adalah langkah positif pertama sejak tahun 1990-an."

Menurut The National Archives, dokumen yang dirilis mencakup transkrip, memo, laporan intelijen, dan hasil investigasi yang sebelumnya disimpan dalam arsip rahasia. "Kami akan terus mendigitalkan dokumen ini dan mempublikasikannya secara bertahap," tulis pernyataan resmi dari The National Archives.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)