Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth. Foto: Anadolu
Muhammad Reyhansyah • 14 November 2025 12:05
Washington: Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengumumkan kampanye militer baru berskala luas di kawasan Karibia dan Amerika Selatan, menyatakan di platform X bahwa Washington meluncurkan “Operation Southern Spear” untuk menghadapi apa yang ia sebut sebagai “narko-teroris” di belahan bumi Barat.
Langkah ini menandai perluasan signifikan serta formalisasi upaya ofensif pemerintahan Trump dalam operasi pemberantasan narkotika di wilayah lepas pantai.
“Hari ini saya mengumumkan Operation Southern Spear” tulis Hegseth.
“Dipimpin Joint Task Force Southern Spear dan SOUTHCOM, misi ini melindungi Tanah Air kita, menyingkirkan narko-teroris dari Belahan Bumi kita, dan mengamankan Tanah Air dari narkoba yang membunuh rakyat kita,” imbuh Hegseth.
Mengutip dari India Today, Jumat, 14 November 2025, sedikitnya 17 serangan AS terhadap kapal di perairan Amerika Selatan telah menewaskan sedikitnya 69 orang, angka yang memicu kekhawatiran kelompok hak asasi manusia dan anggota legislatif. Pemerintah menyatakan serangan-serangan tersebut menyasar kapal penyelundup narkoba serta jaringan terkait kartel yang mengirim kokain menuju Amerika Serikat.
Presiden Donald Trump sebelumnya membela operasi ini sebagai langkah eskalasi yang diperlukan, dengan menegaskan bahwa AS tengah berada dalam konflik bersenjata melawan kartel narkoba. Ia menggunakan dasar hukum yang sama seperti setelah serangan 11 September, langkah yang memicu kritik karena dinilai mengabaikan kewenangan konstitusional Kongres dalam urusan perang.
Seiring meningkatnya intensitas serangan, perdebatan di Washington pun mengeras. Sejumlah legislator menyatakan operasi dijalankan tanpa bukti memadai, tanpa transparansi, dan tanpa otorisasi Kongres.
Kritik lainnya menilai pemerintah belum menunjukkan bahwa para korban adalah kombatan ataupun menyediakan verifikasi bahwa kapal-kapal yang menjadi target memiliki keterkaitan dengan aktivitas kartel.