Kabupaten Malang Waspada Erupsi Gunung Semeru

Erupsi Gunung Semeru. Dokumentasi/ PVMBG

Kabupaten Malang Waspada Erupsi Gunung Semeru

Daviq Umar Al Faruq • 19 November 2025 19:55

Malang: Pemerintah Kabupaten Malang terus memantau perkembangan erupsi Gunung Semeru bersama petugas di lapangan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyampaikan hingga saat ini situasi masih terpantau stabil.

“Untuk wilayah Kabupaten Malang, sampai saat ini berdasarkan pantauan rekan-rekan poslap maupun rekan-rekan relawan di wilayah Ampelgading dan Tirtoyudo, mulai sore tadi sampai saat ini belum terjadi gejolak," kata Sadono saat dikonfirmasi, Rabu, 19 November 2025.

"Belum ada laporan yang mengindikasikan wilayah Kabupaten Malang juga mengalami kedaruratan terkait erupsi Gunung Semeru. Demikian juga di wilayah Poncokusumo dilaporkan demikian,” jelas Sadono.

Ia menambahkan koordinasi tetap dilakukan untuk memastikan situasi terkini. “Artinya kami masih berkoordinasi dengan rekan-rekan di lapangan terkait erupsi Gunung Semeru, wilayah Lumajang,” ungkap Sadono.
 


Sebagai informasi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan sejumlah rekomendasi agar masyarakat tetap waspada dan mematuhi zona berbahaya yang telah ditetapkan. Salah satunya tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.

Di luar area tersebut, masyarakat juga diminta menjauhi radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai 13 kilometer dari puncak.

PVMBG juga meminta warga dan wisatawan tidak mendekati kawasan puncak. “Tidak beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tulis laporan tersebut.

Masyarakat di sekitar lereng Semeru perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar. PVMBG menyebutkan potensi ancaman dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak-anak sungai Besuk Kobokan.


Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meningkatkan status aktivitas Gunung Semeru menjadi Awas di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, 19 November 2025. ANTARA/HO-Badan Geologi

Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 16.00 WIB, Rabu, 19 November 2025. Tinggi kolom letusan mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 5.676 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah utara dan barat laut. Hingga laporan PVMBG dirilis, aktivitas erupsi masih berlangsung.

Gunung Semeru, yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Lumajang, memiliki kawasan lereng yang juga bersinggungan langsung dengan Kabupaten Malang, khususnya di wilayah selatan dan tenggara seperti Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, dan Poncokusumo. 

Wilayah-wilayah ini kerap menjadi salah satu jalur sebaran abu maupun aliran lahar saat terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Semeru. Meski begitu, BPBD Kabupaten Malang memastikan hingga saat ini belum ada dampak kedaruratan di wilayahnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)