Zelensky Sebut Proposal Damai AS telah Dipangkas, Bukan Lagi 28 Poin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Anadolu)

Zelensky Sebut Proposal Damai AS telah Dipangkas, Bukan Lagi 28 Poin

Willy Haryono • 25 November 2025 06:36

Kyiv: Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan delegasi diplomatik Ukraina yang dikirim ke Jenewa telah kembali ke Kyiv pada Senin malam, setelah melakukan negosiasi dengan pejabat Amerika Serikat dan Eropa mengenai proposal yang disusun AS untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Dalam pernyataannya di Telegram, Zelensky tampak mengonfirmasi laporan bahwa sejumlah syarat dalam rancangan awal proposal damai 28 poin milik Presiden AS Donald Trump telah dihapus dari draf terbaru.

“Saat ini, setelah pertemuan di Jenewa, jumlah poinnya berkurang – tidak lagi 28 – dan banyak elemen yang tepat telah diperhitungkan dalam kerangka ini,” kata Zelensky, dikutip dari Kyiv Post, Selasa, 25 November 2025.

“Masih ada pekerjaan yang harus kita selesaikan bersama. Sangat menantang untuk memfinalisasi dokumen tersebut, dan kita harus melakukan semuanya dengan bermartabat," sambungnya.

Pernyataan Zelensky juga selaras dengan laporan bahwa beberapa isu garis merah, seperti Ukraina menyerahkan wilayah pendudukan atau menyetujui untuk tidak masuk NATO, telah disisihkan untuk pembahasan langsung antara Zelensky dan Trump.

“Tim kami telah melaporkan draf baru langkah-langkah tersebut hari ini, dan ini adalah pendekatan yang benar. Saya akan membahas isu sensitif itu dengan Presiden Trump,” tulisnya.

Zelensky juga menyampaikan rasa terima kasihnya karena “sebagian besar dunia” siap mendukung Ukraina dan menilai AS bersikap “konstruktif” dalam negosiasi ini.

Di sisi lain, Kremlin menyatakan ketidakpuasannya atas keterlibatan Eropa. Penasihat Kepresidenan Rusia, Yuri Ushakov, mengatakan kepada media pemerintah bahwa kontrausulan Eropa terhadap proposal awal 28 poin itu “sama sekali tidak konstruktif dan tidak dapat diterima bagi kami.”

Masih di hari Senin, kantor berita AFP melaporkan—mengutip seorang pejabat senior anonim—bahwa AS mendesak Ukraina untuk menerima usulan mereka. Meski AS tidak secara eksplisit mengancam akan menarik dukungannya, delegasi Ukraina disebut memahami bahwa kemungkinan itu bisa terjadi.

“Ukraina tidak akan pernah menjadi penghalang bagi perdamaian – ini adalah prinsip kami, prinsip bersama, dan jutaan warga Ukraina menanti serta berhak atas perdamaian yang bermartabat. Kami akan melakukan segala hal untuk itu, dan kami siap bekerja secepat mungkin,” tutup Zelensky.

Baca juga:  Ukraina Bereaksi usai Dituduh Trump Tak Tahu Terima Kasih atas Upaya AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)