Presiden Prancis, Emmanuel Macron, April 2024. (EFE/EPA/CHRISTOPHE PETIT TESSON / POOL)
Riza Aslam Khaeron • 12 February 2025 10:47
Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan penolakannya terhadap rencana kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.
Mengutip CNN pada Rabu, 12 Februari 2025, ia mengatakan, "Anda tidak dapat mengatakan kepada 2 juta orang, 'baiklah, sekarang tebak apa? Anda harus pindah.'" Pernyataan ini ia sampaikan dari Istana Élysée di Paris pada Kamis pekan lalu.
Macron menegaskan bahwa jawaban atas situasi di Gaza bukanlah sebuah "operasi real estat" seperti yang diklaim Trump, melainkan solusi politik yang harus menghormati hak-hak rakyat Palestina untuk tetap tinggal di tanah mereka.
"Jawaban yang benar tidak berarti Anda boleh kehilangan rasa hormat kepada orang atau negara," tambahnya, menekankan keinginan rakyat Palestina untuk tetap tinggal di tanah air mereka dan penolakan tegas dari Mesir dan Yordania untuk menerima pengungsi Gaza dalam jumlah besar.
Trump sebelumnya memicu kontroversi dengan menyebut Gaza sebagai "lokasi properti yang sangat berharga" yang dapat dikembangkan menjadi "Riviera Timur Tengah." Rencana ini mencakup pengusiran warga Palestina dari Gaza dengan klaim untuk mendukung pembangunan kembali kawasan tersebut.
Rencana ini juga mendapat dukungan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kelompok sayap kanan Israel yang menyerukan pemindahan warga Arab dan pembangunan kembali permukiman Yahudi di Gaza. Namun, Macron dengan tegas menolak gagasan tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Ancam Akhiri Gencatan Senjata Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera |