Serangan Rudal Rusia Hantam Pusat Pelatihan Militer Ukraina, Tiga Prajurit Tewas

Asap dari serangan Rusia di wilayah Ukraina. (Anadolu Agency)

Serangan Rudal Rusia Hantam Pusat Pelatihan Militer Ukraina, Tiga Prajurit Tewas

Willy Haryono • 30 July 2025 12:10

Kyiv: Tiga prajurit Ukraina tewas dan sedikitnya 18 lainnya terluka setelah pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal ke sebuah unit pelatihan militer Ukraina, Selasa, 29 Juli 2025. Lokasi serangan tidak diungkap secara rinci oleh militer Ukraina.

“Pada hari ini, 29 Juli, musuh melakukan serangan rudal terhadap wilayah salah satu unit pelatihan Pasukan Darat Angkatan Bersenjata Ukraina,” demikian pernyataan resmi dari dinas pers Pasukan Darat di Telegram dan dikutip dari Radio Free Europe, Rabu, 30 Juli 2025.

Meski telah dilakukan langkah-langkah pengamanan, militer menyebut bahwa korban jiwa tidak dapat sepenuhnya dihindari. Sebuah komisi investigasi yang dipimpin oleh Dinas Hukum dan Ketertiban Militer Ukraina akan menyelidiki insiden tersebut. Jika ditemukan adanya kelalaian atau tindakan tidak pantas oleh pejabat militer, pihak yang bersalah akan dimintai pertanggungjawaban.

Serangan terhadap fasilitas pelatihan militer Ukraina oleh Rusia terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Pada 22 Juni lalu, serangan serupa menewaskan tiga orang dan melukai 14 lainnya.

Gelombang serangan terbaru Rusia pada malam 28–29 Juli menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai puluhan lainnya di berbagai wilayah Ukraina.

Salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir terjadi di wilayah Zaporizhzhya. Kepala Administrasi Militer Wilayah Ivan Fedorov menyebut bahwa Rusia menjatuhkan bom udara berpemandu jenis FAB, yang menghantam sebuah koloni pemasyarakatan di desa Bilenke.

Layanan Pemasyarakatan Ukraina melaporkan bahwa ledakan tersebut menghancurkan bangunan penjara dan merusak rumah-rumah warga di sekitarnya, menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai 82 lainnya.

Di wilayah Dnipropetrovsk, kota Kamyanske juga menjadi sasaran. Serangan rudal menghancurkan beberapa bangunan, termasuk rumah sakit bersalin dan fasilitas medis lainnya. Dua warga sipil dilaporkan tewas dan lima lainnya terluka, termasuk dua perempuan, satu di antaranya sedang hamil.

Serangan tambahan di wilayah yang sama menyebabkan satu korban jiwa lain, setelah drone dan bom meluncur menghantam permukiman dan infrastruktur publik.

Ukraina Balas Serangan

Sebagai respons, militer Ukraina melancarkan serangan balasan jarak jauh terhadap sejumlah wilayah Rusia pada malam yang sama. Angkatan Udara Ukraina menyatakan telah mengerahkan puluhan drone dan rudal ke wilayah Rostov, Kursk, dan Belgorod, dengan sasaran infrastruktur militer, pangkalan udara, dan depot bahan bakar.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim berhasil mencegat 74 drone di lima wilayah berbeda. Namun, kerusakan besar tetap dilaporkan, termasuk di kota Salsk, wilayah Rostov, tempat puing-puing drone jatuh dan menyebabkan kebakaran di stasiun kereta barang, sehingga mengganggu operasional jalur rel.

Serangan besar-besaran ini terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump memberi peringatan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa ia memiliki waktu 10 hingga 12 hari untuk menghentikan serangan atau menghadapi sanksi tambahan. Trump sebelumnya telah memberi tenggat waktu 50 hari bagi Rusia untuk menyepakati perjanjian damai dengan Ukraina, atau AS akan memberlakukan sanksi sekunder yang ketat terhadap negara-negara yang membeli komoditas Rusia seperti minyak.

Moskow belum memberikan tanggapan resmi, namun Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan agar Trump “berhenti bermain-main dengan ultimatum kepada Rusia.”

Seiring perang yang memasuki tahun keempat, para pejabat Ukraina dan kelompok hak asasi manusia terus mengecam Rusia atas serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur non-militer. Mereka menyebut tindakan tersebut sebagai kejahatan perang.

Meski bukti makin menguat, Kremlin tetap bersikukuh bahwa militer Rusia tidak secara sengaja menyerang target sipil. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Trump Ultimatum Rusia, Desak Akhiri Perang di Ukraina dalam 10 Hari

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)