Buka Simulasi Sidang Parlemen Remaja 2025, Puan Ungkap Dinamika Politik DPR ke Calon Wakil Rakyat

Ketua DPR RI Puan Maharani Dok. Istimewa

Buka Simulasi Sidang Parlemen Remaja 2025, Puan Ungkap Dinamika Politik DPR ke Calon Wakil Rakyat

Achmad Zulfikar Fazli • 6 November 2025 14:19

Jakarta: Ketua DPR RI Puan Maharani membuka kegiatan Simulasi Persidangan Parlemen Remaja 2025 di Gedung DPR. Dia berharap kegiatan tahunan DPR bagi pelajar itu bisa menumbuhkan semangat kepemimpinan, dan mengasah kepekaan sosial-politik bagi para pemuda generasi penerus bangsa. 

Kegiatan simulasi persidangan Parlemen Remaja digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 November 2025. Pembukaan diawali dengan pemutaran video teaser soal Parlemen Remaja (Parja) 2025.

Usai kegiatan seremoni, Puan memberikan sambutan dan pembekalan kepada peserta Parlemen Remaja yang mewakili 84 daerah pemilihan (Dapil). Setiap satu dapil diwakili oleh satu orang.

Puan mengucapkan selamat datang kepada para peserta Parlemen Remaja, yang nantinya akan berperan sebagai wakil rakyat. 

"Sebagai Ketua DPR- RI, saya ucapkan selamat datang kepada kalian para peserta Parlemen Remaja di Gedung DPR-RI, rumah rakyat Indonesia, yang berarti rumah kalian juga," kata Puan mengawali sambutannya, Kamis, 6 November 2025. 

DPR RI tahun ini kembali menggelar kegiatan Parlemen Remaja bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) ataupun sederajat. Parlemen Remaja merupakan kegiatan pendidikan politik dan keparlemenan kepada generasi muda. 

Dalam kegiatan tersebut peserta akan merasakan simulasi menjadi Anggota DPR RI selama 6 hari. Parlemen Remaja tahun ini mengangkat tema ‘Generasi Cerdas: Pendidikan Berkualitas, Mewujudkan Indonesia Emas’.
 

Baca Juga: 

Komisi II DPR Sebut UU MD3 Perlu Direvisi soal Keterwakilan Perempuan di Pimpinan AKD


Sebelumnya, peserta Parlemen Remaja dari perwakilan 84 dapil telah hadir dalam Rapat Paripurna pembukaan Masa Persidangan II di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025.  

Selain menyimak Rapat Paripurna, peserta Parja 2025 juga sudah melihat ruang-ruang di DPR, mengamati rapat kerja di komisi, dan seperti anggota dewan sebenarnya, mereka turut melakukan kunjungan kerja mitra DPR. Peserta Parja 2025 telah mengunjungi kantor pusat PLN dan Kementerian ESDM.

Kepada peserta Parlemen Remaja, Puan menanyakan apa saja yang sudah dilakukan selama beberapa hari mengikuti agenda Parja 2025. Para peserta menjawab mereka telah mengamati kerja-kerja yang dilakukan anggota DPR. Mereka mengaku cukup kaget mengetahui banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan dewan.

“Semoga pengalaman-pengalaman ini bisa kalian share atau sampaikan ke temen-temen kalian di daerah kalian,” ungkap Puan.

“Tolong sampaikan kebenarannya, faktanya. Bukan harus yang positif saja, tapi sampaikan kebenaram fakta yang kalian lihat. Bagaimana anggota DPR bekerja,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Agar para peserta Parlemen Remaja lebih mudah mengingat tentang kinerja anggota DPR RI, Puan meringkas dengan istilah 3M, yakni mendengar, menyuarakan dan memperjuangkan.  

"Anggota DPR harus mendengar apa yang disuarakan oleh rakyat. Jadi yang pertama kalian perlu latih adalah kemampuan mendengar, karena orang biasanya lebih gampang berbicara, tetapi kadang susah untuk mau mendengar," papar Puan. 
 
Soal menyuarakan, kata Puan, hal itu bermakna anggota DPR harus menyuarakan aspirasi masyarakat yang didengarnya dalam berbagai rapat, seperti rapat kerja atau rapat paripurna. Lalu memperjuangkan aspirasi rakyat setelah mendengar dan menyuarakannya, agar dijalankan oleh pemerintah. 

"Karena ingat, bahwa yang menjalankan semua program itu adanya di Pemerintah, bukan di DPR RI," sebut Puan. 

Sebagai lembaga legislatif, Puan menjelaskan, DPR RI memiliki tiga fungsi yaitu, fungsi legislasi (membuat UU bersama Pemerintah), fungsi pengawasan (mengawasi segala sesuatu yang dijalankan Pemerintah), dan fungsi anggaran (menyusun serta membahas anggaran negara bersama Pemerintah).
 
Sedangkan tugas Pemerintah sebagai lembaga eksekutif yang menjalankan atau melaksanakan semua masukan dan program-program yang ada. 

Lebih lanjut, Puan menyinggung soal salah satu isu yang menjadi perhatian generasi muda saat ini yakni pelaksanaan program energi baru dan terbarukan untuk mencapai Indonesia bebas emisi, yang sekaligus menjadi tema Parlemen Remaja tahun 2025. Menurut Puan, tema tersebut penting untuk dibicarakan para peserta Parlemen Remaja sebagai generasi muda, karena hal ini menyangkut masa depan bangsa.

"Anak-anakku peserta Parlemen Remaja, energi baru dan terbarukan untuk Indonesia bebas emisi intinya adalah bagaimana memastikan tanah air Indonesia, bumi Nusantara yang menjadi tempat kalian hidup dan berkembang akan terus terjaga kelestariannya di tengah berbagai kemajuan yang sedang dan akan berjalan," jelas dia.
 
"Indonesia bebas emisi artinya bagaimana kalian generasi muda akan bisa terus menghirup udara segar, bisa terus menikmati air bersih, bisa terus menikmati hasil-hasil panen bumi Indonesia yang berkualitas. Jadi karena Indonesia bebas emisi sangat erat kaitannya dengan masa depan kalian, maka kalian sebagai generasi muda harus bersuara," lanjut Puan. 
 
Dalam diskusi tentang Indonesia bebas emisi, Puan mengingatkan para peserta Parlemen Remaja sebagai generasi muda tidak boleh menjadi objek yang pasif melainkan harus menjadi subjek yang aktif dalam diskusi berbagai forum pembahasan, baik di acara seperti Parlemen Remaja ataupun melalui media sosial.
 
"DPR RI melalui program Parlemen Remaja ingin mendengar suara kalian generasi muda Indonesia, untuk nanti kami suarakan dan perjuangkan," ungkap Puan. 

Di sela-sela acara, Puan menjawab pertanyaan dari sejumlah peserta Parja 2025. Tanya jawab dipandu oleh Wakil Ketua DPR RI koordinator bidang kesejahteraan rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal yang hadir di kegiatan ini.

Seperti yang disampaikan Muhammad Raka dari Dapil Gorontalo yang mewakili Fraksi Sriwijaya pada Parja 2025. Raka menanyakan soal tantangan bagi Puan saat memimpin persidangan. Ada juga yang bertanya kepada Puan tentang bagaimana sebagai pimpinan mengakomodir semua fraksi yang ada di DPR.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Puan mengakui di DPR memang memiliki dinamika politik yang sangat tinggi.

“Kami punya mekanisme Rapat Pimpinan untuk membicarakan agenda dan masalah. Kami bicara untuk menyelaraskan agenda. Tidak semua lancar karena dinamika ada, semua harus ada toleransi,” ungkap Puan.

“Namanya politik tidak bisa mau-maunya sendiri, harus mengakomodasi kepentingan yang muaranya adalah kepentingan negara,” sambung cucu Bung Karno tersebut.



Dalam setiap mekanisme di DPR, Puan menyebut seringkali terjadi banyak perdebatan. Hal ini mengingat di DPR terdapat banyak fraksi yang mewakili banyak sekali daerah pemilihan.

“Kita harus ada kompromi-kompromi secara adil yang tetap muaranya kepentingan negara. Alhamdulilalh selama kepemimpiman saya semua dinamika yang ada, bisa bersama-sama untuk bersepakat,” terang Puan.

“Jadi secara internal ada dinamika yang bisa kami selesaikan, dengan tetap bermuara pada kepentingan bangsa dan negara. Kita selesaikan secara musyawarah mufakat,” ujar Puan.

Setelah pemberian pembekalan dari Puan, acara dilanjutkan dengan penyerahan tongkat sidang secara seremoni dari Puan. Peserta Parlemen Remaja secara resmi akan memulai simulasi persidangan seperti anggota DPR,
 
Puan pun menegaskan bahwa para generasi muda Indonesia adalah pilar utama keberlanjutan bangsa. Menurutnya, Parlemen Remaja adalah ruang untuk menempa diri, menumbuhkan kepemimpinan, dan mengasah kepekaan sosial-politik.
 
"Semoga pengalaman kalian di Parlemen Remaja menjadi bekal yang bermanfaat untuk langkah-langkah kalian berikutnya, dan nanti kalian bisa bercerita ke teman-teman di daerah tentang bagaimana cara kerja DPR RI serta bagaimana kalian generasi muda dapat ikut berperan dalam memajukan Indonesia," tutur Puan.
 
"Hari ini kalian belajar menjadi wakil rakyat dalam simulasi, besok kalian bisa menjadi pemimpin bangsa yang sesungguhnya. Teruslah belajar, teruslah peduli, dan teruslah berkontribusi. Karena masa depan Indonesia ada di tangan kalian," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)