Operasi Ketupat Lebaran Dimulai 4-16 April 2024

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso. Foto: Medcom.id/Siti Yona.

Operasi Ketupat Lebaran Dimulai 4-16 April 2024

Siti Yona Hukmana • 22 March 2024 08:29

Jakarta: Polri telah menentukan jadwal pemberlakuan Operasi Ketupat pengamanan kegiatan masyarakat selama libur Lebaran Idulfitri 2024, salah satunya arus mudik dan balik. Operasi ini digelar pada 4-16 April 2024.

"Akan dimulai tanggal 4 sampai dengan 16 (April) sementara 13 hari," kata Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso kepada wartawan dikutip Jumat, 22 Maret 2024.

Slamet mengatakan operasi ini berkemungkinan diperpanjang atau diperpendek. Nantinya polisi akan melihat situasi di lapangan apakah masih membutuhkan operasi itu atau sudah selesai.

"Yang penting dari BMKG mengantisipasi bahwa untuk Idulfitri tahun ini kita persiapkan perlu diantisipasi terkait cuaca," ujar jenderal bintang satu itu.
 

Baca juga: 

Polri Prediksi Puncak Mudik 8 April 2024


Slamet mengatakan Polri bersama stakeholder terkait akan menggelar rapat koordinasi lintas sektoral pada Senin, 25 Maret 2024. Rapat ini membahas kesiapan pengamanan arus mudik-balik lebaran.

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus mudik terjadi pada Minggu, 8 April 2023. Sedangkan, puncak arus balik pada 14-16 April 2024.

Diperkirakan akan ada 193,6 juta orang yang melakukan perjalanan pada libur lebaran tahun ini. Maka itu, Polri telah menyiapkan skema pengamanan dan pengalihan arus agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas.

Sejumlah skema itu tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) dengan kementerian dan stakeholder lainnya. Skema itu ialah pembatasan bagi kendaraan angkutan barang, buka tutup arus, one way, contra flow, dan ganjil genap.

Di samping itu, Polri juga membuat posko pengamanan, posko pelayanan, posko terpadu selama libur lebaran. Pos ini akan tersebar di jalan arteri maupun non aterti, dengan jumlah personel lebih kurang 3.000 anggota.

"Serta beberapa pos terpadu untuk antisipasi khusus," pungkasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)