Warga yang Mudik Diingatkan Tak Sembarang Boyong Keluarga ke Jakarta

Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengingatkan warga yang mudik tidak membawa pendatang baru saat kembali ke Jakarta. Khawatirnya, warga pendatang baru itu kesulitan mendapat pekerjaan dan justru jadi pengangguran di Jakarta.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaludin mengungkapkan banyak warga daerah yang mengadu nasib di Jakarta justru gagal. Sebab, mereka tidak mempersiapkan diri dan kurang memiliki daya saing.

"Iya dari tahun ke tahun Jakarta menjadi pusat urbanisasi, mulai mencari peruntungan di wilayah. Namun ketika datang ke Jakarta, kadang tidak seberuntung yang sering didengar," ujar Budi di Jakarta, Jumat, 5 April 2024.

Berdasarkan hasil pendataan Dukcapil DKI Jakarta pada 2023, 84,06 persen pendatang ke Jakarta pascalebaran hanya lulusan SMA ke bawah. Sebanyak 62,32 persen di antaranya kemudian hanya berpenghasilan rendah setelah menetap di Jakarta.

"Sehingga pada kenyataannya warga yang datang ke Jakarta setibanya di sini banyak yang menjadi pengangguran. Kemudian menjadi permasalahan bagi Jakarta,” ungkap Budi.
 

Baca juga: 322 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada 3-4 April

Memang kata Budi, tidak ada aturan yang melarang warga mengajak anggota keluarga dari kampung halaman ke Jakarta. Namun, Pemprov DKI tetap berupaya mengimbau untuk menekan jumlah pendatang ke Jakarta yang datang tanpa persiapan apa pun atau kepentingan tertentu.

"Apalagi tanpa ada jaminan tempat tinggal dan juga tempat kerja yang layak di Jakarta," cetus Budi.

Pemudik juga dinilai perlu memperhatikan kesiapan, kemampuan, hingga nasib anggota keluarga ketika diajak menetap di Jakarta. Dengan begitu, kehidupan pendatang tersebut bisa terjamin dan tidak terlantar ketika berada di Jakarta.