Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Ade Hapsari Lestarini • 8 November 2024 08:40
Washington: Mata uang dolar AS mempertahankan penurunan sebelumnya pada perdagangan Kamis waktu setempat.
Hal ini terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell gagal memberikan petunjuk kuat bank sentral AS kemungkinan akan menghentikan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, setelah pengurangan 25 basis poin yang diharapkan secara luas.
Pedagang juga menutup beberapa taruhan yang menguntungkan pada kepresidenan Donald Trump setelah kemenangan pemilihannya, demikian dilansir Investing, Jumat, 8 November 2024.
Para pembuat kebijakan Fed memperhatikan pasar kerja yang "secara umum mereda" sementara inflasi terus bergerak menuju target dua persen bank sentral AS.
Laporan pekerjaan yang jauh lebih kuat dari yang diharapkan untuk September meningkatkan ekspektasi Fed mungkin akan melakukan lebih sedikit pemotongan suku bunga, meskipun diikuti oleh data yang secara mengejutkan lemah untuk Oktober. Analis mengatakan kenaikan pekerjaan bulan lalu dirusak oleh badai dan pemogokan buruh.
"Tidak ada indikasi jeda sedang dipertimbangkan di Fed. Kedengarannya mereka ingin berada di bawah empat persen atau sangat dekat sebelum berpikir untuk berhenti. Itu mengejutkan mengingat kekuatan data ekonomi," kata Kepala analis mata uang di ForexLive di Toronto, Adam Button.
Powell juga mengatakan pemilihan umum tidak akan memengaruhi kebijakan Fed dalam waktu dekat, dengan mengatakan bank sentral AS tidak akan berspekulasi tentang bagaimana kebijakan akan memengaruhi tujuan Fed.
Para pedagang memperkirakan peluang 75 persen Fed akan memangkas suku bunga lagi pada Desember, naik dari 69 persen pada Rabu, menurut Fed Watch Tool milik CME Group (NASDAQ:CME).
Ilustrasi. Foto: Freepik.
Baca juga: Penguatan Dolar Bikin Mata Uang Negara Lain Tertekan |