Zoom Pangkas 150 Pekerja

Zoom. Foto: Unsplash.

Zoom Pangkas 150 Pekerja

Arif Wicaksono • 2 February 2024 14:13

New York: Zoom Video Communications memangkas sekitar 150 pekerjaan. Aksi ini menambah gelombang pengurangan tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan teknologi pada awal 2024.

Kepergian karyawan di perusahaan yang terkenal dengan perangkat lunak konferensi video tersebut berjumlah kurang dari dua persen dari tenaga kerjanya, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
 

baca juga:

Google Habiskan Miliaran Dolar AS untuk Bayar Pesangon


Pengurangan tersebut tidak berlaku di seluruh perusahaan dan Zoom akan terus menambah orang pada 2024 di berbagai bidang seperti kecerdasan buatan, penjualan, dan teknik, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas strategi internal perusahaan.

"Kami secara rutin mengevaluasi tim kami untuk memastikan keselarasan dengan strategi kami,” kata juru bicara Zoom, dilansir Channel News Asia, Jumat, 2 Februari 2024.  

"Sebagai bagian dari upaya ini, kami mengambil kembali peran untuk menambah kemampuan dan terus merekrut karyawan di bidang-bidang penting di masa depan," tegas dia.

Pertahankan pertumbuhan pendapatan

Setelah menarik perhatian publik selama pandemi, Zoom kesulitan mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang tinggi. Perusahaan telah berupaya untuk melampaui layanan rapat video dengan menawarkan rangkaian aplikasi yang lebih luas untuk bisnis, seperti perangkat lunak pusat kontak dan obrolan persisten yang mirip dengan Slack dari Salesforce.

Zoom Phone sudah mencapai tujuh juta pengguna berbayar. Namun, penawaran-penawaran baru ini belum mempercepat pertumbuhan secara signifikan.

 Zoom mengatakan pada Februari akan mengurangi jumlah karyawan sebesar 15 persen, sehingga jumlah tenaga kerjanya menjadi lebih dari 7.000 orang dari sekitar 8.500 orang. Perusahaan yang berbasis di San Jose, California ini belum mengungkapkan total jumlah karyawannya sejak Januari 2023.

Gelombang baru pemutusan hubungan kerja di awal tahun ini menunjukkan perusahaan teknologi kini lebih cepat memecat pekerjanya dan dengan cepat mengubah prioritasnya dibandingkan sebelumnya.

Sejumlah nama besar seperti Microsoft, Google Alphabet, Amazon.com dan Salesforce telah mengumumkan pengurangan tenaga kerja. Secara terpisah pada Kamis (1 Februari), perusahaan perangkat lunak Okta mengatakan akan memberhentikan tujuh persen stafnya untuk mengurangi biaya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)