Google. Foto: Unsplash.
San Francisco: Google menghabiskan miliaran dolar AS untuk membayar pesangon karyawan, setelah perusahaan tersebut melakukan Pemangkasan Hubungan Kerja (PHK) massal tahun lalu.
Melansir Channel News Asia, Rabu, 31 Januari 2024, pendapatan Alphabet, induk Google, untuk kuartal keempat dan tahun fiskal 2023, menunjukkan perusahaan juga memperkirakan akan mengeluarkan biaya pesangon sebesar USD700 juta untuk kuartal ini.
Google memulai 2024 dengan PHK tambahan setelah putaran sebelumnya pada Januari 2023. Perusahaan memberhentikan ratusan pekerja di seluruh tim teknik inti dan perangkat keras.
Setelah PHK pada Januari 2023, perusahaan mencatat pesangon karyawan dan biaya terkait sebesar USD2,1 miliar untuk dua belas bulan yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Kinerja Google
Google melaporkan pendapatan USD86,3 miliar di kuartal IV, naik 13 persen dari tahun ke tahun. Serta USD307,4 miliar untuk tahun fiskal 2023, naik sembilan persen dari tahun ke tahun. Google memberhentikan 12 ribu karyawan atau sekitar enam persen dari tenaga kerjanya pada Januari 2023.
"Selama dua tahun terakhir kami telah melihat periode pertumbuhan yang dramatis," kata CEO Sundar Pichai kepada stafnya dalam sebuah memo pada saat itu.
Staf yang terkena dampak dibayar selama periode pemberitahuan WARN minimal 60 hari; menawarkan pesangon minimal 16 minggu gaji, ditambah dua minggu untuk setiap tahun tambahan mereka bekerja di Google. Serta mempercepat vesting unit saham terbatas. Mereka juga mendapat bonus pada 2022 dan sisa waktu liburan.
Pemotongan yang dilakukan Google adalah bagian dari PHK yang lebih luas yang melanda industri teknologi tahun lalu karena perusahaan-perusahaan menyatakan perlunya memangkas biaya setelah mempekerjakan terlalu banyak karyawan selama pandemi. Serta terjadi booming teknologi di tengah perubahan kondisi ekonomi.