Ilustrasi perakitan mobil listrik. Foto: MI/Usman Iskandar.
Husen Miftahudin • 7 February 2024 12:06
Jakarta: Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia yang banyak digunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, mendukung momentum pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang berfokus pada pembangunan ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Dalam hal ini, pemerintah turut mendukung percepatan implementasi KBLBB di Indonesia melalui beberapa kebijakan, seperti insentif bea masuk atas impor KBLBB Roda 4 sebesar nol persen, serta insentif PPnBM untuk KBLBB Roda 4 dalam rangka percepatan investasi industri KBLBB Roda 4 di Indonesia.
"Selain itu, Indonesia telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan solusi energi yang berkelanjutan dan bersih," ungkap siaran pers Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu, 7 Februari 2024.
Sebagai salah satu kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi, industri otomotif juga terus mencatatkan kinerja yang memuaskan.
Kontribusi ekspor produk otomotif nasional terhadap total ekspor produk manufaktur pada 2023 tumbuh cukup signifikan sebesar 5,96 persen, jika dibandingkan dengan 2022 yaitu sebesar 5,14 persen.
Baca juga: Keterbatasan Produksi hingga Harga yang Mahal Jadi Penghambat Ekosistem Kendaraan Listrik