Cegah Pungli Berulang, KPK Tambah CCTV hingga Pencari Sinyal

Sekjen KPK Cahya H Harefa/Medcom.id/Candra

Cegah Pungli Berulang, KPK Tambah CCTV hingga Pencari Sinyal

Candra Yuri Nuralam • 10 October 2024 18:12

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkomitmen mencegah pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (rutan) berulang. Lembaga Antirasuah memperkuat pencegahan melalui sejumlah cara.

Sekjen KPK Cahya H Harefa mengatakan, salah satu penguatan yakni memperbanyak kamera pemantau atau CCTV. Kamera kini mengawasi setiap sudut rutan, untuk menyegah kongkalikong antara tahanan dan petugas.

“Kita tambahkan CCTV, kemudian juga perbaikan-perbaikan lainnya,” kata Cahya di Rutan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Pusat, Kamis, 10 September 2024.

Cahya mengataakan KPK menyosialisasikan ke keluarga tahanan untuk tidak mengirimkan uang saat kunjungan. Sebab, duit tidak berlaku di dalam rutan.

“Tim juga sudah melakukan dialog-dialog dengan keluarga atau tamu yang menjenguk ke dalam rutan ini. Dan disitulah kita bisa dapat feedback-feedback apalagi yang harus kita improve,” ucap Cahya.

Selain itu, KPK mengganti semua petugas rutan yang terafiliasi terdakwa kasus pungli. Tujuannya untuk mencegah adanya pemerasan berulang.

Lalu, KPK menggencarkan penggeledahan di rutan. Inspeksi dadakan dilakukan tanpa pemberitahuan kepada petugas.
 

Baca: Cegah Pungli Rutan, KPK Gelar Sidak Pakai Alat Pendeteksi Sinyal

“Jadi selain perbaikan-perbaikan yang tadi itu, juga kita lakukan penggeledahan. Jadi di dalam penggeledahan ini, kita memastikan sudah tidak ada lagi hal-hal yang tidak boleh masuk atau berada di dalam lingkungan rutan,” kata Cahya.

Cahya mengamini masih banyak pelanggaran ditemukan saat sidak. Namun, pelanggarannya cuma seperti banyak sampah di kamar sel atau lantai yang kotor.

KPK juga menggunakan tambahan alat pencari sinyal untuk menyegah pungli terjadi di rutan. Alat itu untuk memastikan tidak ada ponsel di dalam kamar tahanan.

“Kita juga lakukan screening untuk sinyal-sinyal. Jadi kita lakukan pemantauan dari sinyal-sinyal yang ada di lingkungan rutan ini. Harapannya tidak ada lagi handphone-handphone yang digunakan secara ilegal di dalam hutan ini,” tutur Cahya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)