Cawapres Didesak Miliki Gagasan Konkret Kebijakan Transisi Energi

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, dan Cawapres Mahfud MD. Foto: Tangkapan layar KPU

Cawapres Didesak Miliki Gagasan Konkret Kebijakan Transisi Energi

Media Indonesia • 20 January 2024 15:57

Jakarta: Ketiga calon wakil presiden (cawapres) yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD didesak untuk bisa memaparkan gagasan konkret terkait kebijakan transisi energi di debat keempat Pilpres 2024.
 
Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Cerah, Agung Budiono mengatakan, ketiga kontestan harus bisa fokus menawarkan strategi untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan. Itu harus dilakukan agar Indonesia dapat segera mengakhiri ketergantungan terhadap energi fosil.
 
“Visi dan kebijakan tiap cawapres untuk mengurangi ketergantungan energi fosil secara konkret dinanti banyak pihak. Kami menanti seberapa ambisius arah transisi energi dari ketiga cawapres itu," ujar Agung dalam keterangan resmi, dilansir Media Indonesia, Sabtu, 20 Januari 2024.
 
Ia mengungkapkan dalam dokumen visi-misi, ketiga capres punya komitmen untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan di Tanah Air. Ketiganya juga menjanjikan pensiun dini PLTU secara bertahap. 
 
Strategi yang lebih rinci untuk mencapai janji-janji tersebut perlu jadi fokus dalam debat cawapres mendatang.
 
Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Hadi Priyanto menyampaikan lambatnya pencapaian target energi terbarukan di pemerintahan saat ini harus menjadi pembelajaran penting bagi pemerintahan selanjutnya.
 

Baca juga: 

Dewan Energi Nasional Usulkan Transisi Energi Lebih Dulu Dilakukan oleh Orang Kaya

Akselerasi pembangunan proyek energi terbarukan

Akselerasi pembangunan proyek energi terbarukan harus menjadi prioritas dan melibatkan partisipasi masyarakat.
 
“Kami berharap para kandidat punya konsep yang jelas pada proses demokratisasi energi dalam hal pelibatan masyarakat dan dorongan menyeluruh, baik mekanisme insentif maupun dukungan riset pengembangan transisi energi," ungkap Hadi. 
 
Adapun, Inisiator dari PilahPilih.id mengatakan debat capres seharusnya menjadi ajang yang membuat masyarakat lebih memahami dan mendukung proses transisi energi. 
 
Pembahasan yang berkutat pada adu jargon, istilah dan singkatan yang rumit, dan tidak dipahami masyarakat awam justru membuat debat menjadi minim esensi.
 
“Kita akan lihat apakah dalam debat nanti para cawapres akan memberikan solusi dan memunculkan gagasan kebijakan konkret yang benar-benar menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat atau hanya menambah jargon atau singkatan baru saja,” kata Mutia. 

(Insi Nantika Jelita) 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)