Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 31 October 2024 11:16
Manila: Penelitian terbaru Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menemukan dampak perubahan iklim yang dapat mengurangi produk domestik bruto (PDB) negara-negara berkembang di Asia Pasifik sebesar 17 persen pada 2070, berdasarkan skenario emisi gas rumah kaca tingkat yang meningkat menjadi 41 persen pada 2100 mendatanag.
Meningkatnya permukaan air laut dan menurunnya produktivitas tenaga kerja akan menyebabkan kerugian terbesar, dengan pendapatan yang lebih rendah dan ekonomi yang rapuh akan terkena dampak paling parah.
Penelitian tersebut disajikan dalam edisi perdana Laporan Iklim Asia-Pasifik ADB, merinci serangkaian dampak merusak yang mengancam kawasan tersebut. Jika krisis iklim terus meningkat, hingga 300 juta orang di kawasan tersebut dapat terancam oleh banjir pesisir dan aset pesisir senilai triliunan dolar dapat rusak setiap tahunnya pada 2070.
"Perubahan iklim telah memperparah kerusakan akibat badai tropis, gelombang panas, dan banjir di kawasan tersebut, yang berkontribusi terhadap tantangan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan penderitaan manusia," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dikutip dari laporan penelitiannya, Kamis, 31 Oktober 2024.
"Tindakan iklim yang mendesak dan terkoordinasi dengan baik yang mengatasi dampak ini diperlukan sebelum terlambat. Laporan iklim ini memberikan wawasan tentang cara membiayai kebutuhan adaptasi yang mendesak dan menawarkan rekomendasi kebijakan yang menjanjikan kepada pemerintah di negara-negara berkembang anggota kami tentang cara mengurangi emisi gas rumah kaca dengan biaya serendah mungkin," tambah dia.
Baca juga: Laju Peningkatan Suhu Bumi Semakin Kuat |