Ilustrasi Gedung BEI. Foto: dok MI/Usman Iskandar.
Insi Nantika Jelita • 18 August 2024 13:55
Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan setengah jumlah investor pasar modal Indonesia merupakan generasi Z atau dikenal Gen Z.
Investor dengan umur di bawah 30 tahun memiliki proporsi sebesar 55,38 persen dengan aset sebanyak Rp50,75 triliun.
Lalu, mereka yang berada di usia 31-40 tahun mempunyai proporsi 24,09 persen dengan Rp119,13 triliun, 11,86 persen investor berusia 41-50 tahun dengan aset Rp183 triliun.
Sementara sebanyak 5,69 persen merupakan investor berusia 51-60 tahun dengan aset sebanyak Rp269,73 triliun, dan 2,98 persen investor beusia di atas 60 tahun dengan aset paling besar mencapai Rp887,66 triliun.
"Demografi investor memang yang mendominasi adalah mereka berusia 40 tahun ke bawah yang mencapai 79 persen," ungkap Inarno, dilansir Media Indonesia, Minggu, 18 Agustus 2024.
Sebaran investor di Indonesia
Untuk sebaran investor masih didominasi domestik dengan mayoritas berasal dari pulau Jawa dengan porsi 67,47 persen, investor dari Sumatra sebanyak 16,64 persen.
Sedangkan dari Sulawesi sebesar 5,50 persen, dari Kalimantan sebesar 5,31 persen, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 3,77 persen, dari Maluku dan Papua hanya 1,31 persen.
Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat menambahkan, berkiprah selama 47 tahun, pasar modal Indonesia terus menunjukkan capaian apik terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sampai dengan 9 Agustus 2024, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp11,8 triliun. Data tersebut diikuti dengan volume transaksi harian di angka 17,9 miliar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,1 juta kali transaksi. Pada periode yang sama, pergerakan IHSG ditutup pada level 7.256,996.
"Di tengah tantangan global,
pasar modal Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang signifikan," ujar Samsul.
Untuk nilai kapitalisasi pasar yang tercatat mencapai Rp12.302 triliun per Agustus 2024. Jumlah tersebut melonjak dibandingkan akhir 2022 yang sebesar Rp9.499 triliun.
Khusus untuk investor saham, BEI mencatat ada peningkatan lebih dari 600 ribu investor saham menjadi 5,9 juta investor saham per 9 Agustus 2024. Sejalan dengan peningkatan kapitalisasi pasar modal Indonesia, jumlah investor dan emiten diharapkan terus bertambah.
"Peningkatan jumlah perusahaan tercatat menjadi 935 emiten, diikuti peningkatan kapitalisasi pasar yang bernilai Rp12.300 triliun. Ini diharapkan dapat terus meningkat seiring pertumbuhan performance emiten dan jumlah investor," jelas dia.