Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ade Hapsari Lestarini • 4 January 2024 07:54
New York: Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat.
Melansir Xinhua, Kamis, 4 Januari 2024, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,29 persen menjadi 102,494.
Penguatan ini salah satunya ditopang dari risalah rilis pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember. Pejabat Fed berpendapat suku bunga telah mencapai puncaknya, namun prospeknya masih belum pasti. Mereka tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Dalam sambutan yang disiapkan untuk disampaikan kepada Kamar Dagang Raleigh di North Carolina pada Rabu, Presiden
Federal Reserve Richmond Thomas Barkin mengatakan ia tidak memiliki cara untuk memperkirakan waktu kemungkinan kenaikan atau penurunan suku bunga. Perubahan kebijakan akan bergantung pada data ekonomi.
Barkin mengatakan risiko terhadap
soft landing masih ada, termasuk dampak tertunda dari suku bunga tinggi saat ini yang lebih parah dari yang diharapkan. Serta guncangan dari luar atau inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan membuat pengembalian penuh ke target The Fed lebih sulit dari yang diantisipasi.
Data ekonomi AS
Data ekonomi yang dirilis Rabu mendukung emas. Indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) adalah 47,4 persen pada Desember 2023, naik dari 46,7 persen pada November. Meskipun sedikit lebih tinggi dari perkiraan konsensus, angka tersebut masih berada di bawah angka 50 poin yang memisahkan pertumbuhan dan kontraksi.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pemberi kerja di AS membukukan 8,8 juta lowongan pekerjaan pada November, turun sedikit dari Oktober dan paling sedikit sejak Maret 2021. Laporan ketenagakerjaan besar AS akan dirilis Jumat.