Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (tengah). Foto: Metrotvnews.com/Ardhan Anugrah.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan proyek normalisasi Sungai Ciliwung dan Kali Krukut akan terus dilanjutkan. Keputusan ini diambil meskipun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghadapi protes dari warga yang tinggal di bantaran, karena terdampak pemindahan dan pembebasan lahan untuk pelebaran aliran sungai.
"Untuk normalisasi Kali Krukut, normalisasi Ciliwung dilanjutkan dan pasti sebentar lagi ada heboh-heboh, karena apa? Ya namanya normalisasi, ada yang perlu dipindahkan, ada yang lahannya dibebaskan," ucap Pramono di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.
Politikus PDI Perjuangan itu memastikan tetap tegas melanjutkan proyek normalisasi untuk menjamin aliran sungai tak tergangggu. Sekaligus mengantisipasi jika ancaman
banjir kembali terjadi di kawasan Jakarta.
"Tetapi tidak bisa tidak harus dilakukan. Sebab kalau tidak, maka dampaknya untuk Jakarta juga makin panjang," ujar Pramono.
Khusus untuk Sungai Ciliwung, Pramono menyebut telah menandatangani 14 penetapan lokasi (penlok) untuk normalisasi. Saat ini dokumen masih dalam proses pembebasan lahan yang akan segera selesai.
"Sekarang sedang dalam tahap penyelesaian tetapi ada 14 penlok, saya tidak hafal jumlahnya ya, tetapi ada 14 penlok untuk ciliwung," ungkap Pramono.
Sungai Ciliwung. Foto: Media Indonesia/Usman Iskandar.
Hingga kini, proyek normalisasi Sungai Ciliwung belum tuntas seluruhnya. Dari total rencana normalisasi sepanjang 33,69 kilometer, baru 17,17 kilometer yang sudah dinormalisasi Pemprov DKI Jakarta.
Sisanya sepanjang 16,52 kilometer masih terkendala proses pembebasan lahan. Sehingga, belum dapat dilanjutkan.