Siklon Tropis Bakung Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Ilustrasi. (Dokumentasi/ BMKG)

Siklon Tropis Bakung Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Media Indonesia • 13 December 2025 11:59

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi peningkatan status Bibit Siklon 91S di Samudra Hindia barat daya Lampung menjadi Siklon Tropis Bakung sejak Jumat malam, 12 Desember 2025. Perkembangan tersebut terpantau melalui hasil pemantauan dan analisis cuaca yang dilakukan BMKG.

Berdasarkan analisis BMKG, Siklon Tropis Bakung memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 35 knot atau sekitar 65 kilometer per jam. Tekanan udara di sekitar pusat sistem tercatat sebesar 1000 hPa, dengan arah pergerakan ke barat daya yang menjauhi wilayah Indonesia.

Meskipun Siklon Tropis Bakung bergerak menjauh dari Indonesia, keberadaannya tetap perlu diwaspadai. Siklon tersebut juga masih berpotensi menimbulkan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut dalam satu hingga dua hari ke depan.
 


Oleh karena itu, BMKG mengimbau seluruh pemangku kepentingan serta masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Langkah ini dinilai penting sebagai upaya antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.

“Berdasarkan hasil pemantauan ini, dalam beberapa hari terakhir BMKG telah menyampaikan peringatan dini secara bertahap dan berkelanjutan kepada masyarakat serta sektor terkait,” kata Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani dalam keterangannya, Sabtu, 13 Desember 2025.


Ilustrasi. Foto: Medcom.id.


Pada 13 Desember 2025, kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Bakung diperkirakan meningkat hingga 55 knot atau sekitar 100 kilometer per jam. Peningkatan ini menunjukkan penguatan intensitas menjadi siklon kategori dua, dengan tekanan udara di sekitar sistem diprediksi mencapai 988 hPa dan pergerakan yang semakin menjauh ke arah barat daya dari Indonesia.

Dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Bakung terhadap wilayah Indonesia berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Wilayah yang berpotensi terdampak antara lain sebagian Bengkulu, Lampung, dan Banten.

Selain itu, angin kencang berpeluang terjadi di wilayah Bengkulu. Gelombang laut tinggi dengan ketinggian sekitar 1,25 hingga 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, serta di bagian selatan Selat Sunda.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)