Catat Tanggalnya! Jadwal Libur Lebaran 2026 dan Cuti Bersama

Jakarta: Pemerintah telah resmi menetapkan jadwal libur nasional dan cuti bersama untuk 2026 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri. Momen yang paling dinantikan, yakni Hari Raya Idulfitri 1447 Hijriah, diprediksi akan jatuh pada akhir Maret 2026. 

Libur lebaran ini terasa lebih panjang karena berdekatan dengan hari besar keagamaan lainnya, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merencanakan mudik, liburan, maupun beristirahat lebih awal dengan total libur hingga satu minggu penuh.

Berdasarkan ketetapan resmi, berikut ini rincian jadwal libur Lebaran:

• Jumat, 20 Maret 2026: Cuti Bersama Lebaran
• Sabtu, 21 Maret 2026: Hari Raya Idul Fitri
• Minggu, 22 Maret 2026: Hari Raya Idul Fitri
• Senin, 23 Maret 2026: Cuti Bersama Lebaran
• Selasa, 24 Maret 2026: Cuti Bersama Lebaran

Sebelum masuk masa cuti bersama Lebaran 2026, ada hari libur nasional bertepatan dengan perayaan Nyepi yakni:

• Rabu, 18 Maret 2026: Cuti Bersama Hari Suci Nyepi
• Kamis, 19 Maret 2026: Hari Suci Nyepi

Dengan jadwal yang sudah dipastikan jauh-jauh hari, masyarakat kini bisa mulai mengatur jadwal mudik dengan lebih matang. Momen tanggal merah dengan satu minggu full ini diharapkan bisa memicu pergerakan ekonomi di sektor pariwisata dan transportasi.

Puasa hari pertama kapan?

Ramadan pada 2026 akan jatuh pada sekitar Februari. Meskipun penetapan resmi secara nasional masih harus menunggu proses sidang isbat dari Kementrian Agama, prediksi tanggal mulai puasa ini menjadi sangat penting bagi masyarakat untuk menyiapkan fisik dan mental.

Jika merujuk pada kalender Hijriah, garis start ibadah puasa kemungkinan besar dimulai pada 18 atau 19 Februari 2026. Pergeseran ini terjadi karena penanggalan Hijriah maju sekitar 10-11 hari setiap tahunnya dalam kalender Masehi. 

Sedangkan, melalui sistem kalender hijriah global tunggal, PP Muhammadiyah memberikan kepastian puasa hari pertama lebih awal, yaitu jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026.

Pemerintah melalui Kementerian Agama tetap memegang tradisi Sidang Isbat. Keputusannya akan diketahui setelah melihat hilal. 

Meskipun ada potensi perbedaan tanggal antara metode perhitungan data (hisab) dan pengamatan langsung, semangat menyambut bulan Ramadan tetap sama. Mengetahui estimasi jadwal bukan sekadar urusan teknis penanggalan, melainkan pengingat bagi umat islam untuk mulai menata niat.

(Jessica Nur Faddilah)