Ilustrasi pengadilan/Medcom.id
Candra Yuri Nuralam • 11 November 2023 14:27
Jakarta: Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat calon presiden (capres) dan wakil calon presiden (cawapres) dinilai memuat pelajaran penting terkait kekuasaan. Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Brawijaya Ali Safaat menyebut durasi kekuasaan dapat memengaruhi seseorang.
"Pertama adalah bahwa semakin lama kekuasaan maka akan semakin kuat dan otoriter. Kemudian semakin lama kekuasaan juga akan semakin banyak disalahgunakan," ujar Ali dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, 11 November 2023.
Hal tersebut diungkap Ali dalam diskusi FH Universitas Brawijaya dan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis. Menurut Ali, putusan MK itu merupakan produk dari pihak yang ingin mempertahankan kekuasaan melalui cara yang legal, yakni dengan menggunakan hukum atau yuristokrasi.
"Kekuasaan itu akan selalu berupaya mempertahankan status a quo, artinya jika kekuasaan itu dipegang oleh orang-orang itu saja, oleh kelompok itu-itu saja maka tidak aka nada perubahan yang berarti," ujar Ali.
Pihak yang memegang kuasa, kata dia, akan menghalalkan segala cara mempertahankan kekuasaan. Yuristokrasi menjadi salah satu cara yang dipilih, dengan menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan.
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menyebut putusan MK membuka mata seluruh pihak untuk melihat fenomena yang bakal tercatat dalam sejarah politik Indonesia. Sebab, rentetan mempertahankan kekuasaan dinilai terlalu kentara.
"Tidak pernah terjadi di dalam sejarah politik Indonesia dan tidak pernah juga terjadi dalam sejarah politik di dunia internasional," kata dia.