Depresiasi Rupiah Berdampak ke Industri Makanan dan Minuman

Ilustrasi industri makanan dan minuman. Foto: Dokumen Kemenkeu

Depresiasi Rupiah Berdampak ke Industri Makanan dan Minuman

Media Indonesia • 19 June 2024 12:53

Jakarta: Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) berpandangan depresiasi rupiah sangat berdampak pada industri makanan dan minuman (mamin).
 
Pasalnya, suplai bahan baku dari industri tersebut seperti susu, gula, kedelai, dan gandum bergantung dari impor.
 
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman merinci 100 persen kebutuhan gula dan gandum untuk industri mamin berasal dari impor, lalu 80 persen kebutuhan susu di Indonesia masih mengandalkan impor, kemudian 70 persen kebutuhan kedelai domestik masih harus diimpor, dan lainnya.
 
"Pelemahan rupiah akan memukul industri karena masih banyak bahan baku impor dan biaya-biaya lain dalam dolar AS. Ditambah lagi saat ini biaya pengapalan luar negeri naik tiga-empat kali lipat," kata dia dilansir Media Indonesia, Rabu, 19 Juni 2024.
 
Adhi mendesak pemerintah untuk terus melakukan intervensi demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
 
Baca juga: 

Tahan Pelemahan Rupiah, BI Terapkan Triple Intervention

Kenaikan harga bahan baku kikis laba perusahaan

Menurutnya, kenaikan harga bahan baku industri mamin dapat mengikis laba perusahaan.
 
"Harusnya pemerintah bisa intervensi agar tetap di kisaran Rp16 ribuan per dolar AS. Yang jelas kenaikan harga pokok produksi menggerus laba," ujar dia.
 
Selain berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah, pemerintah diminta memikirkan solusi lain seperti mempertimbangkan kembali aturan devisa hasil ekspor (DHE) yang dianggap menjadi beban bagi industri, lalu pemberian insentif ekspor dan upaya penguatan produksi di hulu agar ketergantungan bahan baku impor semakin kecil.
 
"Dari sisi industri juga perlu antisipasi dengan melakukan efisiensi serta mencari alternatif sumber daya bahan baku dari lokal," tutur Adhi. (Insi Nantika Jelita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)