Anggaran Rp71 Triliun Meluncur untuk Program Makan Bergizi Gratis

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: dok MI.

Anggaran Rp71 Triliun Meluncur untuk Program Makan Bergizi Gratis

Media Indonesia • 24 June 2024 16:14

Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan alokasi dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto tahun depan tak akan menambah besaran kisaran defisit anggaran. Sebab, dana sebesar Rp71 triliun yang dialokasikan telah masuk dalam postur RAPBN 2025 yang dibahas pemerintah dan DPR.

"Rp71 triliun itu semua dalam postur. Tidak ada anggaran berlebih. Kalau di postur, artinya sudah ada deskripsi alokasi. Semua anggaran dalam UU APBN itu ada deskrispi alokasinya, jadi tidak ada yang berlebih. Serta Rp71 triliun itu ada dalam range postur defisit 2,29 persen hingga 2,82 persen. Jadi itu bukan on top dari range tersebut, tetapi sudah ada di dalamnya," jelas Sri Mulyani, dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, dilansir Media Indonesia, Senin, 24 Juni 2024.

Sri Mulyani menambahkan, alokasi anggaran Rp71 triliun itu sejauh ini bakal disiapkan dalam dana pencadangan di dalam Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN). Itu karena sejauh ini belum ada perincian dari tim presiden terpilih mengenai pelaksanaan program MBG tersebut.

 

Baca juga: Godog APBN 2025, Menkeu Koordinasi dengan Tim Prabowo
 

Sinkronisasi dengan presiden terpilih


"Jadi nanti akan kami lihat dan sinkronkan bagaimana tim dari presiden terpilih menyusun program itu, apakah sudah menetapkan dalam bentuk program, di mana eksekutornya dan siapa. Itu nanti akan menentukan bagaimana alokasi Rp71 triliun. Kalau belum, ya berarti dia dicadangkan dalam BA BUN," jelas dia.

Di kesempatan yang sama, Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran Thomas Djiwandono mengatakan, perincian perihal progam MBG masih dalam tahap pembahasan oleh internal kubu Prabowo. Dus, dia mengatakan, belum ada yang bisa disampaikan kepada publik perilah spesifikasi pelaksanaan program itu.

"Prosesnya seperti apa, dan sebagainya, yang bisa saya katakan adalah ini sedang dipikirkan secara internal. Tapi saya saat ini tidak bisa menjelaskan teknisnya, karena siklus-siklus itu harus kita lalui dulu. Setelah siklus APBN ini selesai, di sana kami akan menjelaskan segala sesuatu yang teknis yang menyangkut program tersebut," tutur dia. (M. Ilham Ramadhan Avisena)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)